Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah-kisah para nabi dan rasul bersama umatnya. Rasulullah seringkali menceritakan kisah-kisah masa lampau tentang orang-orang saleh yang banyak mengandung banyak hikmah. Hal itu sengaja dilakukan oleh Rasulullah untuk memberikan motivasi iman kepada umat Islam pada saat itu agar tetap istiqamah dalam beribadah kepada Allah.
Di antara kisah yang pernah dituturkan Rasulullah adalah wasiat Nabi Yahya kepada umatnya sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Haris al-Asy’ari. Suatu ketika Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt telah memerintahkan nabi Yahya untuk mengerjakan lima perkara dan menyuruh umatnya Bani Israil agar melaksanakannya juga.”
Mendapat perintah tersebut, Nabi Yahya merasa khawatir akan ketidakmampuan umatnya melakukan lima perkara itu. Nabi Isa pun mendatang Nabi Yahya dan berusaha meyakinan hatinya sambil berkata, “Sesungguhnya Allah telah menyuruhmu untuk melaksanakan lima perkara, demikian pula Bani Israil juga telah diperintahkan untuk melaksanakannya. Engkau pasti diperintahkan untuk menyuruh mereka melakukan lima perkara tersebut, aku pun juga diperintahkan seperti itu”
Akhirnya, sang putra Maryam berhasil meyakinkan nabi Yahya. Lalu, dia mengumpulkan orang-orang di Baitul Maqdis dan menyerukan lima perkara itu.
Pertama, jangan pernah menyekutukan Allah. Karena orang yang menyekutukan Allah seperti seseorang yang membeli budak dari harta pribadinya lalu memberinya tempat tinggal agar suatu saat bisa bekerja buat dirinya, namun budak itu justru bekerja untuk orang lain. Apakah kalian ridha jika ada budak kalian berbuat seperti itu?
Kedua, jangan menoleh di saat melakukan salat. Karena Allah selalu menghadapkan wajah-Nya kepada hamba yang sedang salat selama tidak menghadapkan wajahnya di tempat lain.
Ketiga, tunaikanlah ibadah puasa. Karena puasa ibarat seseorang yang sedang membawa kantung minyak kasturi yang harum semerbak di tengah kerumunan manusia. Sehingga mereka semua ingin menciumnya. Ketahuilah bahwa bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih wangi daripada minyak kasturi.
Keempat, bersedekahlah. Sebab bersedekah ibarat seseorang yang sedang menebus dirinya agar terbebas dari musuh yang hendak memenggal lehernya.
Kelima, perbanyaklah mengingat Allah. Karena orang yang berzikir ibarat orang yang sedang diburu musuh lalu berlindung di dalam suatu benteng. Yang dimaksud musuh di sini adalah setan dan iblis yang terkutuk, yang selalu menggoda manusia. Sementara, benteng adalah perlindungan dari Allah.