Kampung halamanku! Bagai rajawali
Menukik lewat jeruji sel
Paruh runcingrnu mencucuk mataku!
Menjelang maut, yang kumiliki
Adalah rasa
Bangga dan murka
Warisanku: jantungku,
Biar ditanam jadi pohon kayu
Dahiku, tempat unggas bertengger
Aku tak pantas jadi gejolak api
Kampung halamanku!
Kami lahir dan besar dalam lukamu
Dan makan buah pepohonanmu
Seraya menyaksikan lahirnya fajar
Wahai rajawali yang terbelenggu
Wahai maut yang dicari sejak dulu
Paruh runcingmu masih membenam di mataku
Serasa pedang yang menyala
Tak pantas aku jadi sayapmu anggun
Menjelang maut, yang kupunya
Hanya rasa
Bangga dan murka.
Diterjemahkan oleh Taufiq Ismail