Setelah menelusuri video Ustadz Rahmat Baequni tentang iluminati di Masjid Al Safar dan cara beliau menjelaskan kepada Ridwan Kamil dan Khalyak, ternyata, ada yang ia lupakan.Saya tentu saja tidak mungkin meragukan kemampuan Ustadz Rahmat Baequni dalam membaca Al – Qur’an, hanya saja, saya menduga, karena terlalu banyak (sibuk) mengutak – ngatik video dan gambar yang ingin di jadikan referensi kajian, akhirnya lupa dengan salah satu larangan dalam Al-Qur’an.
Sebelum masuk ke situ, terlebih dahulu kita telusuri kiprah Ustadz Rahmat Baequni lewat YouTube yang telah melambungkan namanya.Sebelum videonya tentang masjid Al Safar menjadi pembahasan, kurang lebih sebulan yang lalu Beliau pernah membawa sebuah materi kajian yang mengangkat tentang perbandingan Republik dan Khilafa.
Singkatnya, dalam video berdurasi Tujuh Menit, Tiga Puluh Sembilan Detik yang di posting akun YouTube berlebel Teras Dakwah sekitar Satu bulan yang lalu. Pada menit ke-Satu, Detik yang ke-Tiga Puluh, Beliau memperlihatkan video Jendral TNI (Purn) Hendropriyono yang menerutnya membenturkan Pancasila dan Khilafa.
Selanjutnya, pada menit Ke-Tiga, Detik Ke-Empat Puluh Dua, beliau pun mengatakan bahwa Khilafa tak ada masalah. Selanjutnya, ia pun menyampaikan bahwa asbab pernyataan Jendral TNI (Purn) Hendropriyono, menyebabkan ormas – ormas Islam sekarang mudah di susupi.
Lebih lanjut lagi, Ustadz juga memprediksi Jendral TNI (Purn) Hendropriyono akan mendapatkan azab yang sama dengan Mustafa Kemal, karena mengganti Khilafa dengan Republik.
Setidaknya, ada Tiga hal yang menjadi bahan koreksi saya dalam kajian Ustadz Rahmat Baequni ini.
Pertama, Beliau mengatakan Khilafah tidak masalah, justru menurut saya sebaliknya. Indonesia yang telah menganut sistem Presidensial dan Perlementer, dengan konstruk masyarakat yang majemuk, akan rentan konflik apa bila memaksakan sistem Khilafa. Dan, sudah banyak yang meneliti ini, bukan?
Kedua, ia berkata, ormas – Ormas Islam telah disusupi. Hal itu tidak terbukti, karena mekanisme Ormas Islam memilih Pemimpin, juga masih mengutamakan musyawarah.
Ketiga, prediksi beliau yang mengatakan Jendral TNI (Purn) Hendropriyono akan mendapatkan azab yang sama sungguh sangat absurd. (1). Tidak ada yang bisa memprediksi kematian seseorang (kecuali mereka yang di berikan penglihatan), (2). Jendral TNI (Purn) Hendropriyono tidak pernah mengubah Khilafa menjadi Republik.
Baca juga: Menelusuri ceramah Ustadz Rahmat Baequni dan Fenomena Jamaahnya
Ayat Al – Qur’an Yang Harusnya Di Ingat Ustadz Rahmat Baequni
Sebelum membahas Masjid Al Safar rasanya ada larangan Allah yang dilupakan Ustadz Rahmat Baequni, yakni larangan Allah dalam Q.S Al – Hujurat : 12 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat.”
Menurut saya, Ustadz Rahmat Baequni telah melakukan kelalaian yang kata Allah “Memakan daging saudaranya sudah mati”.
Setiap unsur dari ayat ini terpenuhi dalam persoalan Ustadz Rahmat Baequni. Selain mencurigai Kang Emil sebagai Antek Dajjal, beliau juga tampaknya mencari – cari kesalahan Kang Emil dengan mengidentikkan Majid As Safar dengan simbol Illuminati.
Akhirnya, semoga asbab dari viralnya video Ustadz Rahmat Baequni menjadi perhatian untuk kita semua, bil khusus beliau. Agar kedepan tidak melakukan kelalaian, seperti kesalahan Ustadz Rahmat Baequni, yang nyata – nyata dilarang Allah.