Dikisahkan oleh Abu Hasan Al Kurafi, bahwa dirinya suatu hari mengunjungi Abu Khair at Tainati. Saat berpamitan Abu Khair mengantarkannya hingga sampai depan pintu masjid. Kemudian ulama ini berkata,”Hai Hasan saya tahu kamu tidak membawa apa-apa. Maka dari itu bawalah dua apel ini.”
Abu Hasan kemudian mengambil apel tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong baju. Lalu ia pergi untuk melanjutkan perjalanan dan tidak membukanya selama tiga hari. Kemudian Abu Hasan mengambil satu dan memakannya. Namun keanehan terjadi. Ketika hendak mengambil apel yang satunya, jumlahnya ternyata tetap dua. Kemudian memakan sebuah lagi,. Hal samapun terjadi. Apel itu menjadi seperti semula berjumlah dua lagi.
Kemudian Hasan berbisik dalam hati,” Kedua apel ini merusak kondisi tawakal saya.” Kemudian kedua apel tersebut dikeluarkan dari kantong. Tiba-tiba ada seorang fakir miskin dengan mantel lewat.
“Saya ingin apel itu,” katanya.
Serta merta Abu Hasan memberikan kedua apel itu kepada si fakir miskin itu. Kemudian Abu Hasan melanjutkan perjalanannya. Namun tidak lama ia berfikir sejenak.
Setelah melihat kembali berbagai kejadian sebelumnya Abu Hasan menyimpulkan bahwa Syeikh Khair at-Tainati yang mengirimkan buah apel tersebut kepada orang fakir miskin itu. Kemudian Abu Hasan berbalik badan hendak mencari orang miskin tersebut, namun ia tidak menemukannya.