Ada yang menarik hari ini tepatnya setiap tanggal 1 Pebruari. Seorang yang bernama Nazma Khan menggelar acara tahunan yang bernama World Hijab Day atau hari Jilbab sedunia. Acara yang pertama digelar pada tahun 2013 ini setiap tahunnya berlangsung di 140 negara. Di Jakarta sendiri pada hari ini memperingati World Hijab Day yang diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan Amerika Serikat.
Dalam laman wikipedia disebutkan bahwa tujuannya adalah untuk mendorong wanita dari semua agama dan latar belakang untuk memakai dan mengalami jilbab. Penyelenggara acara menggambarkannya sebagai kesempatan bagi wanita non-Muslim untuk mengalami jilbab. de awalnya sederhana, yakni mengajak perempuan non-Muslim untuk mengenakan hijab. Dari ide sederhana itu, gerakan tersebut mulai mendapat simpati dan apresiasi.
Pertama kali event World Hijab Day ada di amerika serikat. Jilbab menjadi salah satu pemicu terjadinya serangan dan kekerasan karena munculnya Islamofobia. Nazma, yang memiliki pengalamantersebut kemudian memunculkan gagasan bagaimana masyarakat dilingkungannya tahu soal jilbab. “Saya besar dan tumbuh di Bronx, New York. Saya mengalami banyak diskriminasi karena jilbab yang saya kenakan . Itu panggilan mengerikan. Saya pikir, satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi adalah meminta kalangan perempuan non-Muslim untuk mengenakan jilbab,” ucapnya.,” katanya. Memang Wordl Hijab Day dirancang untuk meredakan kontroversi itu. Dan mendorong perempuan non Muslim (atau perempuan Muslim yang tidak menggunakannya) untuk menggunakan dan mengalami seperti apa menggunakan jilbab, sebagai bagian dari upaya untuk saling memahami.
Ternyata idenya mendapatkan dukungan dan respon yang luar biasa. Nazma kemudian dihubungi oleh puluhan orang dari berbagai negara diantaranya Inggris, Australia, India, Pakistan, Prancis dan Jerman setelah menyebarkannya di jejaring sosial.
Namun ada beberapa aktivis muslim yang mempertanyakan event ini. Diantaranya aktivis feminis dan reformis Muslim Asra Nomani .Ia mengarakan bahwa mengatakan gerakan ini menyebarkan ideologi Islam Politik. Sedangkan yang lainnya menyebutnya sebagai cara muslim konservatif untuk mendominasi masyarkat modern.