Kita tahu, pasar merupakan salah satu tempat untuk mengais rezeki. Perputaran ekonomi masyarakat lumrahnya juga ada di pasar. Mulai dari pasar tradisional, modern ( mall) dan jenis pasar yang lainnya.
Tak hanya itu, simbol keduniawian juga identik dengan pasar. Mengapa? Karena banyak orang ketika masuk pasar akan lupa dengan apapun, termasuk Tuhannya. Barang yang dijual dan dijajakan dalam pasar seakan menyihir mata siapapun yang meliriknya dan otomatis akan melalaikan dari Allah.
Berbagai kecurangan, salah hitung, salah takaran juga digunakan oknum-oknum pasar yang tak bertanggungjawab demi meraih keuntungan, walaupun merugikan orang lain.
Mengenai pasar, Imam al-Ghazali Rahimahullah dalam kitab Ihya’ Ulumuddin pernah menyinggung sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
وقال ﷺ: “من دخل السوق فقال: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو حي لا يموت بيده الخير وهو على كل شيء قدير، كتب الله له ألف ألف حسنة”
“Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memasuki pasar kemudian membaca ‘laa ilaaha illallah wahdahu la syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumitu wahuwa hayyun la yamutu biyadihil khair wahuwa ala kulli syaiin qadir’ maka Allah akan mencatat baginya beribu ribu kebaikan”.
Dikisahkan, para sahabat nabi dan ulama dahulu, banyak yang berlomba ke pasar hanya untuk mencari keutamaan dzikir ini meski tanpa melakukan transaksi apapun. Setelah mengetahui keutamaan dzikir sederhana ini, marilah kita berusaha mengamalkannya agar mendapat keutamaan yang besar.
Wallahu a’lam,