Ali bin Abu Thalib termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Selain itu, beliau adalah menantu Rasulullah SAW, karena menikahi putri Rasulullah SAW, Fatimah. Sebagian sahabat berpendapat, Ali merupakan sahabat yang pertama kali masuk Islam dan tidak pernah menyembah berhala sebelumnya.
Ali mengatakan, “Rasulullah menjadi Rasul pada hari senin, sementara aku masuk Islam pada hari selasa”. Ali dikenal sebagai sahabat muda yang pemberani, jagoan di medan perang, ulama rabbani, orator ulung, dan zahid kenamaan.
Keberanian Ali ini sudah melegenda sejak dia muda. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah misalnya, dia menggantikan tempat tidur Rasulullah, mengembalikan semua barang titipan Rasulullah kepada pemiliknya, dan Ali menunaikan semua tugas tersebut.
Ali selalu ikut serta bersama Rasulullah dalam perperangan, mulai dari perang Badar, Uhud, Khaibar, dan perang lainnya, kecuali perang Tabuk. Beliau tidak ikut perang Tabuk karena Rasulullah memerintahkannya untuk menggantikan Rasul di Madinah.
Dalam setiap perperangan, Ali memiliki kisah-kisah yang meleganda. Rasulullah pernah menyerahkan bendera kepadanya di banyak pertempuran. Bahkan Rasulullah mengatakan, “Kemenangan Khaibar ada di tangan Ali”. Said bin Musayyab mengisahkan, “Pada perang Uhud, Ali terkena enam belas kali sabetan pedang”.
Keberanian Ali lainnya, saat perang Khaibar, Ali menjebol pintu benteng pertahan musuh sendirian, sehingga pasukan Islam berhasil masuk benteng musuh dan menaklukan mereka. Kisah keberanian Ali ini patut diteledani oleh generasi muda. Beliau tidak hanya berani dan jago perang, tetapi juga pintar, cerdas, dan zuhud.