Seperti yang telah kita ketahui bahwa Ramadlan diibaratkan sebagai tamu istimewa yang datang mengunjungi kita, kitapun seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik, khidmat yang terbaik dan menyambutnya untuk tamu istimewa tersebut. Dalam hadist dikatakan :
قال النبي صلى الله عليه وسلم: من فرح بدخول رمضان حرم الله جسده على النيران
Artinya: “ Barang siapa senang dengan masuknya dan datanganya bulan Ramadlan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka”.
Suka cita, gembira, dan bersenang akan masuknya Ramadlan sudah wajar dilakukan karena Allah memang sudah menjadikan bulan ini untuk umat Muhammad. Bulan dimana keutamaan dan kenikmatan seolah tak berujung tanpa batas hanya diberikan Allah untuk umat Nabi Muhammad. Seperti dalam hadist disebutkan:
قال رسول الله صلى عليه وسلم رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي.
Rasulullah SAW bersabda: “bulan Rajab itu bulannya Allah, bulan Sya’ban bulanku dan bulan Romadlon adalah bulan untuk ummatku”
Alangkah beruntungnya menjadi umat Nabi Muhammad, karena tidak ada keistimewaan dan penghormatan yang diberikan Allah untuk umat-umat terdahulu, melainkan hanya umat Nabi Muhammad lah yang dimuliakan mendapat bukan Ramadlan bulan dimana banyak keutamaan, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetanpun terbelenggu.
عن أَبي هَريرةَ قَال: قَال َرسوُل الله صلى الله عليه وسلم أَتَاكم رمضان شهر مبارك فرض الله عز وجل عليكم صيامه تفتح فيه ابواب السماء وتغلق فيه أبواب الجحيم وتغل فيه مردة الشياطين لله فيه ليلة خير من ألف شهر من حرم خيرها فقد حرم (رواه النسائي)
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “Telah datang pada kalian, bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah wajibkan puasa Ramadhan. Pintu langit dibuka, pintu neraka ditutup, syetan dibelenggu. Di dalam-nya ada lailatul qadar” (HR Nasai)
Sikap senang untuk mengevaluasi kesalahan yang lalu kemudian termotivasi dengan tulus ikhlas melaksanakan seluruh rangkaian ibadah pada bulan suci ramadlan adalah sikap yang dapat menjauhkan mereka dari sikas api neraka.