Pemerintah Arab Saudi mengumumkan pemberhentian sementara penerimaan umrah. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan publik terkait wabah virus corona. Disebutkan dalam pengumuman tersebut bahwa visa turis dari negera-negara dengan resiko tinggi virus corona juga ditolak.
Setiap tahunnya ada sekitar 7 juta peziarah tiba di bandara di Jeddah dan Madinah untuk melakukan ibadah umrah. Saat ini pihak Kementerian Kesehatan Saudi telah memberikan negara-negara tetangganya saran dan pedoman untuk mengendalikan penyakit menular seperti Coronavirus dan menangani keadaan darurat kesehatan.
Laman Arabnews melansir bahwa Wakil Menteri Kesehatan Hani bin Abdul Aziz Jokhdar menuturkan, bahwa pedoman tersebut didasarkan pada pengalaman Arab Saudi dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan peziarah.
Ini adalah salah satu dari sejumlah batasan pencegahan yang diumumkan Kamis pagi karena otoritas kesehatan di Kerajaan memantau dengan cermat penyebaran virus. Pemegang visa turis dari negara-negara yang dinilai memiliki risiko penyebaran virus yang tinggi juga akan ditolak masuk.
Pembatasan ini menurut pihak berwenang Saudi sifatnya sementara dan akan terus ditinjau ulang. Pihaknya juga mendesak warga Saudi membatasi kunjungan ke luar negeri, khususnya perjalanan ke negara-negara yang terkena virus corona.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan bahwa pihak Imigrasi akan memverifikasi negara mana yang dikunjungi wisatawan sebelum tiba di Arab Saudi dan menerapkan semua tindakan pencegahan yang diperlukan.
Disebutkan bahwa ada tujuh orang Saudi yang terkena virus corona di Bahrain dan Kuwait. Kementerian Kesehatan Bahrain mengatakan ada enam wanita Saudi telah dites positif terkena virus. Mereka tiba di Bandara Internasional Bahrain setelah melakukan penerbangan dari Iran.
Sementara di Kuwait diberitakan bahwa warga Saudi yang terinfeksi Corona telah melakukan perjalanan dari kota Mashhad Iran dan telah di karantina selama 14 hari. Hingga saat ini, ada sekitar 26 kasus terkait Corona di Kuwait. (AN)