Jadi, pendakwah beken Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Tugasnya tidak main-main loh, jadi jembatan antara pemerintah atau Prabowo untuk spesifik urusan keagamaan dan toleransi.
Nah, tiga hal ini bisa bikin Gus Miftah berhasil dalam misinya tersebut.
Pertama, lawan Intoleransi bukan sekadar jargon belaka. Apa maksudnya?
Masalah intoleransi ini dijelasin tuh di buku In Bed With Data karya Hasanuddin Ali. Kata buku ini, salah satu tugas penting negara adalah membuat kebijakan yang menekan intoleransi.
Untuk hal itu, bisa cek gampang kok di google banyak banget soal tren intoleransi ini, dan kenapa harus diperangi.
Kedua, rangkul mereka yang berbeda. Indonesia tidak hanya 6 agama saja. Tidak hanya Islam, Protestan, Katolik, Budha, Hindu, Khonghuchu.
Tapi juga banyak kelompok maupun kepercayaan yang sudah ada di Indonesia sejak lam dan sampai hari ini masih eksis. Negara harusnya melindungi mereka. Indonesia ini negara yang asyik, #GakpapaBeda toh sama-sama tinggal dan hirup udara Indonesia, bukan?
Ketiga, minoritas harus ditemani, bukan dijauhi. Ini jadi kekuatan Gus Miftah selama ini dengan dakwah-dakwahnya.
Metode ini harus diperluas dan rangkul mereka, tidak hanya untuk kampanye toleransi tapi juga libatkan dalam kebijakan. Misalnya, bagaimana permudah tempat ibadah mereka maupun lewat Pendidikan, misalnya.
Jadi, bayangin tiga hal ini bisa bikin Gus Miftah berhasil jadi perwakilan atau utusan Prabowo dan tentunya negeri ini #KitaBikinInklusif bagaimana menurutmu?