Jumlah warga Muslim yang memenangi kursi dalam pemilihan umum (Pemilu) parlemen Inggris mencapai rekor tertinggi, meskipun Islamofobia sedang meningkat di Barat.
“Sebanyak 25 warga Muslim di Inggris terpilih menjadi anggota Dewan Rakyat di Parlemen Inggris,” kata media Muslim Network.
Angka tersebut merupakan rekor terbaru dibandingkan jumlah sebelumnya, yakni 19 orang.
Di antara mereka yang terpilih, 18 di antaranya berasal dari Partai Buruh, empat anggota independen (non-Parpol), dua dari Partai Konservatif, dan satu dari partai Demokrat Liberal.
Dampak Dukungan Pro-Palestina
Dukungan pemilih Muslim untuk Gaza rupanya punya dampak besar pada hasil pemilihan di Inggris. Lima kandidat independen, termasuk empat Muslim-nya, berhasil memenangkan kursi House of Commons atau DPR.
Kampanye pro-Palestina menunjukkan kekuatannya, terutama di daerah pemilihan seperti Ilford North. Di sini, kandidat perempuan independen, Leanne Mohamad, kalah tipis dari Wes Streeting, kader Partai Buruh dengan selisih hanya 528 suara.
Daerah Pemilihan Muslim dan Dampak Elektoral
Menurut laporan media setempat, ada 20 daerah pemilihan di Inggris di mana lebih dari 30% pemilihnya adalah Muslim. Semua daerah pemilihan ini memilih anggota parlemen dari Partai Buruh pada tahun 2019.
Daerah-daerah ini termasuk Birmingham Hodge Hill dengan populasi Muslim tertinggi sebesar 62%, diikuti oleh Bradford West sebesar 59%, Ilford South sebesar 44%, dan Leicester South sebesar 32%. Dominasi suara Muslim jelas jadi faktor penentu di sini.
Dengan populasi Muslim di Inggris yang mencapai 3,4 juta orang, pengaruh mereka dalam Pemilu makin besar dan nyata. Kemenangan para kandidat Muslim ini tidak hanya mencerminkan semakin beragamnya masyarakat Inggris, tetapi juga menunjukkan dampak signifikan komunitas Muslim terhadap politik negara tersebut.
Parlemen baru yang paling beragam dalam sejarah ini membawa angin segar bagi masa depan politik Inggris yang lebih inklusif dan beragam. Yah, kita tunggu saja, apakah keberagaman ini benar-benar membawa perubahan yang diharapkan atau hanya sekedar angka statistik belaka.