Huruf Zay adalah salah satu huruf hijaiyyah, huruf ke-11 dalam urutan alifba’i dan huruf ke-7 dalam urutan abjadi. Huruf Zay memiliki bentuk yang sama seperti Huruf ra’ dalam segi penulisan (kitabah) dan dibedakan dengan tanda titik di atasnya (nuqthatul i’jam), sehingga termasuk ke dalam huruf mu’jamah (huruf yang memiliki titik) kelompok muwahhadah fauqiyah (titik satu di atas).
Setiap huruf hijaiyyah memiliki keunikannya masing-masing, termasuk huruf Zay. Sudah tahu belum apa saja keunikannya? Yuk intip beberapa fakta unik dan menarik seputar huruf Zay berikut yang mesti kamu tahu.
1. Zay tergolong huruf asaliyyah
Dari segi pengucapan (nuthqan) Zay terdengar hampir mirip dengan huruf dzal atau zha’. Bahkan terkadang masih banyak juga yang keliru membedakan antara huruf Zay dengan jim saat mengucapkannya, khususnya bagi para pemula. Jika dilihat dari segi makhraj, Zay tergolong kelompok huruf tharaful lisan (ujung lidah), yang mana makhrajnya sama dengan huruf sin dan shad, yakni ujung lidah bertemu dengan dinding dua gigi seri bawah. Oleh sebab makjrajnya sama dengan huruf sin dan shad, huruf Zay kemudian mendapatkan liqab (julukan) sebagai kelompok huruf asaliyah (bangsa lidah paling ujung).
2. Zay memiliki satu sifat unik
Selain keunikan dari segi makhraj, huruf Zay juga memiliki keunikan dari segi sifat, yakni sifat shafir. Secara lughawi shafir memiliki makna hiddatush shaut yang artinya ketajaman suara. Sedangkan secara istilah, shafir adalah “ketajaman suara dari huruf yang muncul karena melewati tempat yang sempit” (Hilyatut Tilawah, hal. 137). Shafir merupakan sifat huruf yang tergolong ke dalam sifat dzatiyah yang tidak memiliki lawan (ghairul mutadhaddah). Dari sekian banyak huruf hijaiyyah hanya ada tiga huruf yang secara khusus memiliki sifat shafir, dan salah satu di antaranya adalah huruf Zay, sedang dua lainnya adalah huruf sin dan shad.
3. Satu-satunya huruf hijaiyyah yang memiliki empat sebutan nama
Dalam penyebutan nama huruf (asmaul hurûf), huruf hijaiyyah ada yang tergolong ke dalam kelompok huruf yang mempunyai satu sebutan nama saja, ada juga yang tergolong ke dalam kelompok huruf yang memiliki dua sebutan nama. Sedangkan huruf Zay adalah satu-satunya huruf hijaiyyah yang memiliki empat sebutan nama, yaitu Zay, za‘ (dengan akhiran hamzah), za (tanpa akhiran hamzah), dan ziy.
4. Huruf yang tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya
Selanjutnya mari kita lihat keunikan huruf Zay dari bentuk penulisan huruf (asykalul hurûf). Dari segi bentuk penulisan, huruf hijaiyyah ada yang dapat disambung dengan huruf sebelumnya dan sesudahnya (huruf muwashshalah), ada yang hanya bisa disambung dengan huruf sebelumnya saja dan tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya (huruf mufashshalah), dan ada pula huruf yang memiliki bentuk penulisan secara khusus yakni hamzah. Hanya ada enam huruf yang tergolong ke dalam kelompok huruf yang tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya, satu di antaranya adalah huruf Zay, sedang lima huruf lainnya adalah alif, dal, dzal, ra’, dan waw.
5. Salah satu dari tujuh huruf yang tidak ada dalam surah Al – Fatihah
Al-Fatihah merupakan surah pembuka dalam Al-Qur’an, surah yang juga dikenal dengan sebutan “Ummul Kitab” (induk Al-Qur’an) dan merupakan satu surah yang termasuk ke dalam rukun shalat. Surah Al-Fatihah memiliki banyak keunikan, baik dari sisi kandungan, manfa’at, bahkan dari segi struktur dan angka sekalipun. Berbicara tentang keunikan Al-Fatihah, pernahkah kita mencari tahu huruf apa saja yang tidak terkandung dalam surah Al-Fatihah? Jika kita buka kembali surah Al-Fatihah, ternyata ada tujuh huruf yang tidak ada dalam surah tersebut. Huruf-huruf tersebut yaitu tsa’, jim, kha’, Zay, syin, zha’ dan fa’.
6. Shad yang ber-isymam huruf Zay
Para ulama lughah dan tajwid mengklasifikasikan huruf hijaiyyah ke dalam dua jenis, yaitu huruf hijaiyyah asli yang disebut huruf hijaiyyah ashliyyah dan huruf hijaiyyah tambahan yang disebut huruf hijaiyyah far’iyyah. Huruf hijaiyyah ashliyyah adalah huruf yang kita kenal dari alif hingga ya’, yang berjumlah 29 huruf menurut pendapat ulama yang raji’. Sedangkan huruf hijaiyyah far’iyyah jumlahnya terbatas, para ulama membaginya ke dalam delapan huruf saja. Dari kedelapan huruf tersebut, satu di antaranya adalah huruf shãd musyammah atau shad yang ber-isymam (bercampur) huruf Zay, huruf ini tidak dikenal dalam riwayat Hafs, namun terdapat dalam qira’ah Hamzah.
Itulah dia beberapa hal unik tentang huruf Zay yang mungkin masih jarang orang yang tahu. Bagaimana, tertarik untuk mencari tahu fakta unik lainnya seputar hijaiyyah?
Sumber:
Hilyatut Tilawah fi Tajwidil Qur’an, Dr. Rihab Muhamaad Mufid Syaqiqi, Maktabah Riwaa’i al-Mamlakah, Saudi Arabia, Cetakan ke-3 1430H/2009M
Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, Abu Ya’la Kurnaidi, Pustaka Imam Syafi’i, Cetakan ke-7 1440H/2018M
Syarah Tuhfatul Athfal, Syaikh Sulaiman al-Jamzuriy, pensyarah Abu Abdit Tawwab Abdul Majid Rayyasy, taqdim Syaikh Abdul Karim Silmiy al-Jazairy, cetakan ke-5 1441H/2019M
Abdul Chafidz, Machmud Faraj, Min Asrari Al-Kitabah al-‘Arabiyyah, dalam Al-Muwajjih fi Ta’limi al-Lughah al-‘Arabiyyah li Ghairi an-Nathiqin biha, Nomor 4, 1412H/1991M.
Syarah Muqaddimah Jazariyyah, Penjelasan Komprehensif Ilmu Tajqwid, Miftahul Arifin, WM Press, Cetakan Ke-1, 1442H/2021M.