Umat Islam diibaratkan seperti satu bangunan. Kalau satu tiang rusak akan berpengaruh kepada bangunan lain. Sebagai sesama muslim kita harus saling membantu dan saling mendoakan. Bahkan dalam hadis riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa ada beberapa kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya. Rasulullah bersabda:
حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ
Artinya:
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Kewajiban muslim kepada muslim lainnya ada enam: apabila bertemu, ucapkan salam; apabila diundang penuhilah undangannya; apabila dimintai nasihat, berilah nasihat; apabila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah, doakan dia dengan melafalkan yarhamukallah; apabila sakit jenguklah, apabila meninggal, iringi (sampai pemakaman).’” (HR: Muslim)
Rasulullah menjelaskan ada enam kewajiban kita terhadap sesama muslim.
Pertama, apabila bertemu, ucapkanlah salam. Ini sebagai bentuk keakraban dan saling mendoakan.
Kedua, penuhi undangan. Menghadiri undangan hukumnya wajib. Kecuali kalau memang ada udzur. Selama mampu menghadiri undangan, usahakan sebisa mungkin untuk datang.
Ketiga, saling menasehati sesama muslim adalah sebuah keharusan. Tentunya dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan mudharat. Terlebih lagi bila ada yang meminta nasihat secara khusus, kita mesti memberi masukan dan nasihat.
Keempat, ucapkan yarhamukallah, ketika dia membaca hamdalah ketika bersin.
Kelima, kalau saudara sesama muslim kita sakit, usahakan untuk menjenguknya.
Keenam, apabila dia meninggal, iringi sampai proses pemakaman.
Demikianlah enam kewajiban kita sebagai sesama muslim, semoga kita bisa mengamalkannya.