Manusia sudah ditentukan ajalnya oleh Yang Maha Kuasa. Tidak hanya ajal, seluruh kehidupan manusia sudah ditakdirkan Allah sejak ruh ditiupkan dalam kandungan ibu. Mulai dari kelahiran, kematian, rezeki, kesulitan, dan lain-lain. Tapi pertanyannya, kalau ajal sudah ditentukan, kenapa kita harus berdoa dan melakukan amal-amal lain yang dianggap dapat memperpanjang usia?
Prof. Quraish Shihab menjelaskan ajal itu maksudnya batas akhir. Apapun yang mempunyai batas akhir berati dia punya ajal. Hidup manusia ada batas akhirnya. Kapan batas akhirnya, hanya Allah SWT yang mengetahui. Tidak ada satupun manusia yang diberi tahu tentang hal ini.
Ulama berbeda pendapat apakah ajal itu hanya ada satu atau ada dua. Sebab kalau Cuma satu, ada kesan ajal sudah ditentukan, tapi kita minta diperpanjang. Apalagi kalau kita baca doa Nishfu Sya’ban, “Ya Allah kalau Engkau tetapkan aku di lauhul mahfudz di kitab-Mu (sampai) usia ini, mohon diperpanjang”.
Menurut Prof. Quraish Shihab, ulama yang berpendapat ada dua macam ajal menjelaskan bahwa ajal ada yang bisa berubah dan ada yang tidak bisa berubah. Ajal bisa berubah disebabkan dengan adanya beberapa faktor, seperti baca doa ataupun silaturahim. Rasullullah bersabda, “Siapa yang mau diperpanjang ajalnya, hendaklah dia bersilaturahim. Jadi silaturahim dapat memperpanjang ajal.
Tapi menurut orang yang berpendapat ajal itu cuma satu, memahami hadis-hadis yang berkaitan dengan amalan panjang umur itu berkaitan dengan keberkahan. Kata ajal yang dimaksud di situ bukan memperpanjang usia, tetapi memberbanyak keberkahan. Misalnya, ada banyak ulama yang jasadnya sudah tidak ada, tetapi kehadirannya masih bisa dirasakan, melalui karya-karya yang ditulis atau peninggalan lainnya. Ini menunjukkan dia diberi keberkahan semasa hidup di dunia, sehingga nama dan karyanya selalu diingat.
Jadi, kata Prof. Quraish Shihab, ajal secara umum sudah ditentukan, tapi bisa jadi diubah oleh beberapa hal. Misalnya, setiap pagi di ruang ini ada cahaya matahari yang masuk. Tapi beberapa kali bisa jadi tidak masuk, karena ada mendung misalnya. Mendung menjadi penyebab cahaya matahari tidak masuk. Bisa jadi ajal sudah ditentukan, tapi atas kuasa Allah SWT itu bisa jadi berubah karena beberapa alasan. Perubahan itu bisa jadi karena doa dan amalan lainnya.
Bagi orang yang memahami ajal tidak bisa berubah, kalau membaca doa panjang umur dan amalan yang dapat memperpanjang usia, mestinya diniatkan agar hidup kita mendapat keberkahan dan apa yang kita amalkan selama di dunia terus-menurus hidup dan dirasakan manfaatnya oleh orang lain.
Tapi karena tidak ada di antara kita yang tahu kapan datangnya ajal, kita tetap dianjurkan untuk memperbanyak baca doa panjang umur dan amalan sunnah lainnya, semoga dengan bacaan itu umur kita diberi keberkahan oleh Allah SWT, baik dalam bentuk lama usia ataupun dalam bentuk lainnya.
*Selengkapnya, dapat dilihat dalam video Program Shihab dan Shihab di bawah ini: