Metode dakwah tidak tunggal. Ada ragam metode dalam berdakwah. Setiap pendakwah punya cara masing-masing untuk membuat materi dakwah yang disampaikan diterima dan diamalkan oleh orang yang mendengarkannya. Berdakwah lewat humor termasuk metode yang paling banyak digunakan banyak pendakwah. Sebab ada banyak orang juga yang suka humor. Sehingga, pengajian pun perlu diselipi humor agar tidak terlalu serius dan membosankan. Di antara pendakwah yang menggunakan metode humor adalah Gus Miftah.
Dalam sebuah obrolan, Derry Sulaiman penasaran mengapa Gus Miftah suka melucu ketika ceramah.
“Apa alasannya Gus” Tanya Derry Sulaiman.
“Saya pernah bikin analisa, orang yang datang ke dunia malam, lokalisasi, cafe, karaoke, klub malam, pertanyaan saya itu orang susah apa orang senang?”
“Orang susah” Jawab Derry.
“Pasti orang susah. Karena kalau dia senang tidak mungkin dia datang ke situ. Jadi orang susah datang ke dunia malam untuk mencari senang. Pertanyaan saya adalah kenapa mereka mencari kesenangan di klub malam. Karena mereka tidak pernah mendapatkan kesenangan di tempat pengajian. Kalau tempat pengajian menyenangkan, mereka tidak perlu ke dunia malam. Toh lebih murah ke pengajian” Jelas Gus Miftah.
Gus Miftah menambahkan, “Orang itu datang ke dunia malam, mencari senang. Konsep saya, seharusnya orang mencari senang di tempat pengajian, bukan tempat hiburan. Caranya bagaimana, majelisnya dibuat majelis yang menyenangkan”.
Pentingnya humor dalam pengajian untuk membuat orang bertahan mendengar materi kajian yang disampaikan. Tidak semua orang senang mendengarkan pengajian. Tugas dari pendakwah adalah bagaimana membuat orang tertarik untuk belajar agama. Orang tidak bisa dipaksa untuk belajar. Mungkin ada yang bisa memaksa, tapi pada umumnya manusia tidak bisa dipaksa. Karenanya, seorang pendakwah perlu mencari formula yang tepat dalam dakwah.
*Selengkapnya tonton video dialog Derry Sulaiman dan Gus Miftah di bawah ini: