Doa adalah media seorang hamba mencurahkan segala isi hatinya dan tempat meminta apa yang diinginkan. Doa adalah tangga untuk mencapai cita-cita. Doa adalah perisai dan penyemangat seseorang dalam beramal. Doa adalah corong untuk menggetarkan hati orang-orang yang berbuat tirani. Doa adalah tempat berlindungnya orang-orang yang lemat dan tertindas.
Semua orang sangat membutuhkan doa kapan pun dan dalam keadaan apapun. Bagi seorang muslim, doa adalah senjata untuk membuka jalan yang terhalang dan tonggak yang menguatkan agama. Rasulullah SAW pernah bersabda,” Doa adalah senjatanya orang beriman, tiangnya agama dan cahayanya langit dan bumi, (HR. al-Hakim).”
Setiap orang tentu ingin doanya cepat terkabul. Karena ia menaruh harapan besar di dalamnnya. Ketika seseorang berdoa pasti ada terbesit dalam hatinya agar Allah SWT segera mengabulkan permintaaanya. Terkadang doa tidak terkabul pada saat itu juga. Tetapi terkabul di waktu lain. Ada juga doa yang terkabul saat itu juga tanpa tertunda waktunya. Banyak faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya dan terkabulnya sebuah doa. Salah satunya adalah amal perbuatan kita sehari-hari.
Ada banyak kisah yang berkenaan dengan doa di antaranya kisah yang pernah diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Suatu hari ada tiga orang mukmin yang berangkat bepergian menuju suatu tempat. Sebelum tiba di tempat tujuan, mereka diburu oleh gelapnya malam sehingga terpaksa mampir bermalam di dalam goa. Tak lama mereka memasuki gua itu, tiba-tiba sebuah batu besar terjatuh dari gunung sehingga menutupi lubang gua. Mereka pun terperangkap di dalamnya. Lalu salah seorang di antara mereka berkata bahwa tidak ada jalan lain untuk keluar dengan selamat dari batu besar yang menghalangi goa ini kecuali dengan doa yang mereka panjatkan kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan amalan baik mereka.
Satu persatu dari mereka pun mulai berdoa. Sebelum berdoa berdoa orang pertama menceritahkan amal saleh yang pernah ia lakukan. Ia bercerita bahwa ia pernah berbakti kepada kedua tuanya yang sudah sepuh dan lanjut usia. Ia lebih mendahulukan kedua orang tuanya ketika makan dan minum daripada keluarganya. Bahkan ia dan keluarganya rela lapar sebelum orang tuanya makan. Lalu saat ia berdoa,”Ya Allah, jikalau aku mengerjakan semua itu dengan niat mengharapkan ridha-Mu, maka singkirkanlah batu besar yang menutupi kami ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka sedikit, namun mereka masih belum dapat keluar dari goa.
Kemudian orang kedua juga mulai menceritakan amal saleh yang pernah ia lakukan seperti yang dilakukan orang pertama. Dahulu, ia pernah mengutarakan cintanya kepada puteri pamannya namun ditolak. Beberapa tahun kemudian, putri pamannya datang meminta uang kepadanya sebanyak 120 dinar tetapi ia memberikan syarat harus berzina dengannya. Ketika akan bersetubuh, perempuan itu berkata bahwa dirinya haram disentuh sebelum dinikahi. Tiba-tiba ia terperanjat dan pergi meninggalkan wanita yang sangat dicintainya dan emas yang telah diberikan untuknya. Lalu ia berdoa,”Ya Allah, jikalau aku mengerjakan semua itu dengan niat mengharapkan ridha-Mu, maka singkirkanlah batu besar yang menutupi kami ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka lagi, namun mereka masih belum bisa keluar dari goa.
Setelah orang pertama dan kedua selesai berdoa. Giliran orang ketiga yang berdoa. Sebelum berdoa ia juga menceritakan amal saleh yang pernah dilakukannya. Dahulu ia pernah mempekerjakan beberapa pegawai dan menggaji mereka. Namun ada satu orang yang tertinggal dan belum diberi. Kemudian ia mengembangkan uang gaji tersebut hingga menjadi harta melimpah. Suatu saat orang yang belum dapat gaji itu datang ingin mengambil gajinya. Lalu ia pun memberikan semua gaji orang itu beserta harta yang dikembangkan dari uang gaji itu tanpa tersisa sedikit pun. Saat itu ia pun juga berdoa,”Ya Allah, jikalau aku mengerjakan semua itu dengan niat mengharapkan ridha-Mu, maka singkirkanlah batu besar yang menutupi kami ini.” Lantas goa yang tertutup sebelumnya pun terbuka lebar dan mereka keluar dan melanjutkan perjalanan.
Dari kisah di atas dapat diambil hikmah bahwa di antara doa yang cepat dikabulkan adalah doa yang dipanjatkan ketika dalam keadaan sulit. Kemudian doa melalui tawasul dengan amal kebaikan, berbakti kepada kedua orang tua, menjaga kehormatan, menjaga amanat, bertaubat dan meninggalkan yang diharamkan oleh Allah SWT.