Ustadz Rahmat Baequni (URB) seringkali mengutip hadits-hadits Nabi yang lemah dan bermasalah terkait akhir zaman. Topik akhir zaman ini menjadi komoditas baginya. Salah satu hadis lemah yang disampaikan oleh tokoh yang dikenal dengan ustadz akhir zaman ini adalah mengenai keberadaan Imam Mahdi di Qatar. Berikut ini kutipan cermahnya di kanal Youtube Almanhaj yang dipublikasikan pada 24 Maret 2020:
“Lupakah kita, Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyebutkan, kalau Imam Mahdi keturunan Hasan ini klannya tinggal di Qatar. Raja Qatar sebetulnya adalah keturunan Bani Tamim. Dalam salah satu hadits Rasulullah bahwa Imam Mahdi Rasul sebutkan sebagai pemuda bani Tamim. Klan Tamim yang terkuat ada di Qatar. Jadi isu Qatar diserang sebetulnya bukan karena membantu mujahidin, tapi mereka yakin Imam Mahdi ini keturunan Bani Tamim. Klan Bani Tamim terkuat ada di Qatar.”
Klan Bani Tamim yang disebut Ustadz Rahmat Baequni berada di Qatar itu sangat memungkinkan. Bahkan klan Bani Tamim juga berada di beberapa jazirah Arab lainnya, Irak, Oman, Kuwait, Yordania, Yaman, bahkan Tunisia dan Maroko. Tapi mengklaim klan Bani Tamim yang terkuat ada di Qatar tampaknya perlu penelitian lebih lanjut? Apakah hanya karena ada salah satu raja Qatar yang berklan Bani Tamim lantas dikatakan terkuat? Faktanya banyak juga klan Bani Tamim yang menjadi orang-orang berpengaruh di belahan negara Timur Tengah lainnya. Sebut saja di Irak ada keluarga keturunan fam Al Suhail yang masih berklan Bani Tamim, ada juga di Oman hakim-hakim fam Al Abu Said yang juga masih berklan Bani Tamim.
Di samping itu, penjelasan Ustadz Baequni tampaknya tidak konsisten. Pada ceramahnya Oktober 2019 di kanal Youtube yang sama Almanhaj, Ustadz Baequni menyebutkan cerita dari Ustadz Zulkifli Muhammad Ali yang juga dikenal sebagai ustadz akhir zaman bahwa Imam Mahdi sudah ada di Madinah. Berikut kutipan ceramahnya:
“Ini kejadian nyata dari Ustadz Zulkifli Muhammad Ali. Boleh saya perdengarkan? Ustadz Zulkifli Muhammad Ali guru kita semua, semoga Allah menjaga beliau, Allahu yahfazuh. Beliau pernah menyampaikan kepada kita apa yang beliau alami. 2015 Ustadz Zulkifli Muhammad Ali menyampaikan kepada kita, kalau beliau mendapatkan dari seseorang di Madinah. WA ini berisi pernyataan ustadz saya fulan bin fulan. Saya sudah tinggal di Madinah 20 tahun. Saya belajar ilmu hadits di Madinah. Kemudian saya berteman dengan seseorang yang ciri-cirinya persis yang disebutkan ustadz tentang Imam Mahdi, baik ciri-ciri fisik ataupun ciri-ciri akhlak. Semuanya ustadz, ada pada orang ini. Mulai dari alisnya yang indah lurus. Mulai dari warna kulitnya yang hitam orang Arab. Mulai dari tubuhnya tubuh orang Israel. Mulai dari hidungnya yang mancung. Mulai dari gigi depannya yang jarang. Sampai ada tahi lalat di pipi kanan. Sampai ada tanda kenabian di punduknya. Dan kedua pahanya kecil sampai detail seperti itu aku melihat, Ustadz. 20 tahun aku berkenalan, berteman, dan bersahabat dengannya. Dan dia keturunan Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam. Ulama-ulama di Madinah melindungi orang ini. Dan ulama-ulama Madinah mengatakan pada beliau, “Anda ini jangan-jangan Imam Mahdi!” Kami ridha kala Anda memimpin kami sebagai imam Mahdi. Tapi beliau tawadhu mengatakan, Ustadz, lastu mahdian ana ihda minal anshar. Persis seperti apa yang Rasulullah sabdakan. Aku bukan imam Mahdi, aku satu dari orang-orang anshar. Itu ketika nanti dia menolak untuk dibaiat. Itu tahun 2015, usianya 35 tahun. Sekarang 2019 berarti usianya berapa? 39 tahun. Imam Mahdi dibaiat di usianya 40 tahun. Tahun depan usianya berapa? 40 tahun.”
Tampaknya URB hanya menyebutkan sepotong hadits mengenai Imam Mahdi berklan Bani Tamim. Setelah menelusuri dengan kata kunci al-Fata al-Tamimi, kami menemukan hadis yang dimaksud. Berikut redaksi hadis tersebut:
عن ابن عمر قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم جالساً في نفر من المهاجرين والأنصار، وعلي بن أبي طالب عن يساره، والعباس عن يمينه، إذ تلاقى العباس ورجل من الأنصار فأغلظ الأنصاري للعباس فأخذ النبي صلى الله عليه وسلم بيد العباس ويد علي فقال: سيخرج من صلب هذا فتى يملأ الأرض جوراً وظلماً، وسيخرج من هذا فتى يملأ الأرض قسطاً وعدلاً، فإذا رأيتم ذلك فعليكم بالفتى التميمي فإنه يقبل من قبل المشرق وهو صاحب راية المهدي
Artinya:
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar yang melihat Rasulullah SAW sedang duduk bersama sekolompok muhajirin dan anshar. Sahabat Ali berada di sebelah kiri, dan al-Abbas berada di sebelah kanan. Tiba-tiba al-Abbas dan lelaki dari kalangan anshar saling bertemu. Sahabat anshar itu bersikap keras pada al-Abbas. Nabi pun menggapai tangan al-Abbas dan tangan Ali seraya berkata: “Nanti akan ada keturunan dari seorang pemuda ini yang akan membasmi ketidakadilan dan kezaliman, menebar kesetaraan dan keadilan. Saat kalian melihat fenomena itu, berpegang teguhlah pada pemuda Bani Tamim, karena dia datang dari arah timur, pembawa panji al-Mahdi.” (HR” Thabrani).
Menurut al-Haitsami dalam Majma‘ al-Zawaid, terdapat rawi bernama Ibnu Lahi‘ah. Rawi ini dianggap lemah. Hafalannya mengandalkan buku, sementara koleksi bukunya terbakar. Selain itu, hadis ini dianggap sebagai hadis munkar. Menurut Mahmud al-Thahan dalam Taisir Mushtalah al-Hadits, hadits munkar masuk dalam kategori hadits yang paling bermasalah setelah hadis maudhu (palsu), dan matruk.
Memang terdapat keterangan dalam hadis shahih bahwa Bani Tamim itu merupakan suku yang di akhir zaman paling keras melawan Dajjal. Akan tetapi dalam hadits tersebut tidak ada kaitannya dengan Imam Mahdi.
عن أبي هريرة قال: ما زلت أحب بني تميم منذ ثلاث سمعت من رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول فيهم، سمعته يقول: هم أشد أمتي على الدجال
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah yang bercerita: aku tidak henti-hetinya mencintai Bani Tami sejak aku mendengar 3 hal dari Rasulullah mengenai mereka, yang di antaranya beliau bersabda, “Mereka (Bani Tamim) itu umatku yang paling keras melawan Dajjal.” (HR Bukhari dan Muslim).
Atas dasar beberapa argumen di atas, konten URB mengenai Imam Mahdi sudah ada di Qatar jelas keliru. Apalagi para ulama hadis melarang menggunakan hadis dhaif untuk dijadikan sebagai landasan masalah akidah, termasuk tentang Imam Mahdi ini. Apalagi hadis tentang Imam Mahdi berasal dari pemuda Bani Tamim ini termasuk hadis sangat bermasalah, yaitu hadis munkar.