Khutbah Idul Fitri hukumnya sunnah. Karenanya, dalam surat edaran yang dikeluarkan MUI, kalau tidak ada yang mampu khutbah Idul Fitri di rumah, shalat Idul Fitri boleh tetap dilakukan, tanpa adanya khutbah. Tapi kalau ada yang bisa khutbah Idul Fitri dan jemaahnya lebih dari empat orang, alangkah baiknya melakukan khutbah Idul Fitri agar mendapatkan kesunnahan.
Khutbah Idul Fitri sama seperti shalat Jum’at: ada dua khutbah dan dianjurkan duduk sejenak ketika hendak khutbah kedua. Tata caranya sebagai berikut:
Pertama, membaca takbir sebanyak sembilan kali pada khutbah pertama, dan tujuh kali pada khutbah kedua.
Kedua, memuji Allah dengan sekurang-kurangnya dengan membaca “alhamdulillah”, begitu juga pada khutbah kedua.
Ketiga, membaca shalawat Nabi, allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, dan shalawat diulang pada khutbah kedua.
Keempat, berwasiat takwa pada khutbah pertama dan kedua. Misalnya dengan mengatakan, “Ittaqullaha haqqa tuqatihi, wa la tamutunna illa wa antum muslimun”.
Kelima, membaca sebagian ayat al-Qur’an pada khutbah pertama, boleh juga dibaca lagi pada khutbah kedua.
Keenam, mendoakan kaum muslimin pada khutbah kedua.