Media bukan sesuatu yang asing lagi di era ini, media merupakan bagian sentral dalam proses komunikasi, new media atau media baru adalah media yang sedang marak-maraknya digunakan oleh tiap individu yang melakukan proses komunikasi, semakin canggih media yang digunakan akan semakin membuat setiap orang lebih bersemangat dalam berkomunikasi dalam bentuk verbal atau non verbal.
New media yang berkembang pada abad ini adalah internet yang menurut beberapa orang adalah sesuatu yang ajaib. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di zaman ini berita dari luar negeri begitu cepat tersampaikan, komunikasi jarak jauh dengan tatap muka juga bisa dilakukan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan zaman modern telah dirasakan berbagai lapisan masyarakat sebagai contoh hadirnya new media, Istilah new media merupakan cara baru dalam berkomunikasi atau berinteraksi khususnya dalam jaringan informasi dan komunikasi. Media konvensional yang dulu setiap hari menjadi sumber informasi utama semakin tersingkirkan dengan adanya new media.
Denis McQuail mendefinisikan new media atau media baru sebagai perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula. Media elektronik baru ini mencakup beberapa sistem teknologi seperti: sistem transmisi (melalui kabel, nir kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan pencarian informasi, sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara lentur), dan sistem pengendalian oleh komputer.
Ciri utama yang membedakan media baru dengan media lama adalah desentralisasi (pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di tangan komunikator), kemampuan tinggi (pengantaran melalui kabel atau satelit mengatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pemancar siaran lainnya) serta komunikasi timbal balik.
Media baru merupakan istilah yang dipergunakan untuk semua bentuk media komunikasi massa mutakhir yang berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi. Ini biasanya digunakan untuk media komunikasi elektronik/digital, khususnya internet dan World Wide Web (WWW). Banyak penyebutan yang bisa disematkan untuk media baru, misalnya media online, digital media, media virtual, e-media, network media, media web, dan lain sebagainya. Penyebutan ini merujuk pada karakterisitk maupun hal teknis seperti teknologi itu sendiri.
Media saat ini menjadi sebuah entitas yang membawa berbagai ideologi bahkan agama. Media baru yang dihasilkan dari teknologi baru saat ini membawa nilai-nilai agama baru. Jika ditelusuri lebih jauh media ternyata membawa teologi baru (new teology) dalam beragama. Hampir secara keseluruhan masyarakat mencari sumber hukum agama atau dasar teologi dari media baru (teology on new media). Kondisi tersebut semakin nampak nyata dengan munculnya internet atau yang disebut dengan media baru (new media).
Media baru atau internet membawa nilai baru dalam beragama bagi sebagian masyarakat. Sehingga dengan kehadiran media baru tersebut sebagian orang cenderung mengambil nilai agama melalui media. Sebagai contoh adalah dengan berkembanganya media online yang mendakwahkan agama. Media ini juga memuat konten ajaran Islam. Bahkan seseorang yang ingin mencari referensi Al-Qur’an dan Al-Hadits hanya perlu mengklik sebuah situs online, maka referensi yang dicari akan muncul.
Media baru (internet) sudah menyediakan ruang bagi orang/kelompok/lembaga yang akan menyebarkan agama. Dengan menggunakan situs online maka seseorang dapat membuat progam penyebaran konten keagamaan. Konten yang dibuat tersebut menembus batas ruang, waktu dan bahkan sekat-sekat antar negara.
Sebagai contoh adalah penggunaan media online atau youtube untuk menyebarkan berbagai video dakwah Islam. Jika dahulu, ceramah atau dakwah dilakukan dengan ceramah di mimbar, maka sekarang cara tersebut sudah tidak efektif dilakukan. Dakwah atau penyebaran agama Islam akan lebih efektif dengan memanfaatkan media baru atau internet. Selain itu, hasilnya akan dilihat oleh orang lain dalam jumlah yang tidak terbatas.
Islam merupakan agama yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia. Secara harfiyah Islam memiliki arti damai, selamat, pasrah, dan bersih atau suci. Nabi Muhammad SAW menjadi utusan Allah SWT untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Dalam menjalankan tugasnya, Rasulullah melaksanakan proses dakwah Islamiyah. Dakwah yang dilakukan mengutamakan tindakan persuasif dan menjadi suri tauladan yang baik bagi umat manusia. Dinamika dakwah yang tercatat dalam rentetan sejarah panjang menunjukkan bahwa Muhammad SAW melaksanakan tugas sebagai rasul dengan sangat baik. Meskipun banyak pertentangan, cobaan, kerap juga dihina dan dilecehkan, namun tetap mengedepankan kelembutan dan perdamaian. Aktifitas dakwah yang dilakukan Rasulullah menjadi ajaran yang harus dilaksanakan oleh umat muslim, seperti yang tertuang dalam QS. an-Nahl ayat 125:
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (QS. an-Nahl ayat 125).
Seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai semakin canggihnya teknologi komunikasi dan informasi, aktifitas dakwah dituntut untuk turut berkembang, termasuk melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan digital. Teknologi komunikasi saat ini telah berubah drastis dibandingkan dengan masa lampau. Jika dulu aktifitas dakwah dilakukan melalui mimbar ke mimbar serta melalui surat menyurat secara tradisional, kini dakwah dapat dilakukan hanya di depan komputer, yakni melalui tulisan yang disambungkan ke internet telah mampu dilihat berjuta-juta manusia, seperti halnya media sosial.
Aktifitas dakwah dalam perkembangan dan penyebaran agama Islam tidak dapat dipungkiri keberadaanya. Penyebarluasan agama Islam dari Arab hingga ke seluruh pelosok dunia tidak terlepas dari aktifitas dakwah. Bahkan, dalam dinamika kehidupan yang tertata hingga terciptanya kehidupan yang lebih baik turut dipengaruhi oleh aktifitas dakwah. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya aktifitas dakwah dalam perkembangan dan kemajuan agama Islam.
Dalam perkembangannya, aktifitas dakwah mengalami banyak kemajuan terutama pada aspek media yang digunakan. Meskipun materi dakwah sifatnya relatif sama, namun media yang digunakan sudah variatif. Bahkan, kini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi. Saat ini sudah banyak yang memanfaatkan media internet baik media sosial maupun media cyber berupa website. Sejumlah website yang menyediakan informasi seputar keislaman sudah banyak bermunculan bahkan sangat mudah dicari.
Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses, dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Di zaman ini dakwah tidak cukup disampaikan dengan lisan tanpa bantuan alat-alat modern yang sekarang ini terkenal dengan sebutan alat-alat komunikasi massa, yaitu media cetak maupun elektronik. Kata-kata terucapkan dari manusia hanya dapat menjangkau jarak yang sangat terbatas, sedang dengan alat-alat komunikasi massa itu jangkauan dakwah tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.
Peralihan dakwah dari konvensional menjadi e-dakwah dimulai sejak era 90-an. dalam kurun waktu 2007-2008, jumlah situs Islam yang berkembang di Indonesia mencapai 420 situs dengan beberapa kategori tema, seperti tentang wanita, kehidupan keluarga dan anak-anak. Peningkatan jumlah situs Islam ini dimungkinkan terjadi adanya peningkatan aktifitas berinternet.
Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, dakwah semakin dimudahkan. Saat ini, untuk mendengarkan pengajian tidak harus berhadapan langsung dengan ulama, namun cukup dengan mengakses internet, masyarakat bisa mendapatkan bahan bacaan keagamaan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dan di manapun mereka berada.
Bermacam peranti lunak bernuansa agama bisa didapat dengan mengunduh dan membuka situs terkait. Dengan mengakses internet, al-Qur’an, hadis, dan buku keagamaan yang diformat digital bisa diperoleh dengan mudah. Berbagai organisasi Islam pun telah menyadari betapa penting memiliki website untuk berdakwah dan mengenalkan organisasi ke khalayak. Lewat internet, penyebaran dakwah berjangkauan luas, tidak terbatasi ruang dan waktu.
Kehadiran situs keagamaan memang memberikan manfaat. Tulisan bisa tersebar lewat teknologi internet. Jika zaman dahulu penulisan al-Qur’an dilakukan di pelepah kurma, batu, kulit dan tulang binatang, daun, dan sebagainya kini tidak hanya kertas tetapi juga di ruang cyber. Tidak hanya al-Qur’an, tetapi juga berbagai tulisan lain, baik artikel, makalah, maupun buku non-fiksi dan fiksi bernafas keagamaan bisa diunduh gratis lewat internet.
Aktivis dakwah sering “mengangkat pena” dengan menyebar tulisan bernuansa dakwah melalui media di internet. Selain penerapan metode yang tepat, dai juga perlu mengambil sarana yang dipergunakan dalam berdakwah. Sehingga dakwahnya dapat diterima masyarakat luas. Dengan kata lain, metode tepat merupakan sebab diterimanya dakwah dan sarana dakwah merupakan sebab tersebar luasnya dakwah. Oleh karenanya dengan perkembangan teknologi yang cukup signifikan pada beberapa dekade terakhir, maka layak untuk dijadikan sarana dakwah. Untuk dapat mencapai tujuan yang tepat dan mendapatkan keberhasilan, maka seorang dai harus pandai dalam memilih media dakwah.
Masyarakat masa kini adalah masyarakat plural yang berkembang dengan berbagai kebutuhan yang praktis. Agama dan spiritulitas menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat muslim saat ini, Agama dan spiritulitas tidak hanya bisa dijumpai di tempat-tempat sakral seperti rumah ibadah, namun dapat dijumpai dimana saja. Sehingga penetrasi media baru serta kecanggihan teknologi mau tidak mau akan menjadi idaman dalam kehidupan masyarakat. Kecanggihan teknologi telah membuka sekat dan menghilangkan batas ruang dan waktu, sehingga memilih dan menggunakan media dakwah yang tepat sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman. Dengan demikian, media dakwah dalam bentuk media baru merupakan wasilah bagi keberhasilan dakwah yang dilakukan.
Pendakwah di zaman ini tidak lagi hanya mapan dengan hanya kepiawaian berpidato atau berceramah. Tetapi pendakwah zaman ini adalah penyelidik dan penggerak kepada penyelesaian masalah semasa secara praktis. Artinya dalam posisi ini mempunyai kesadaran dan telah menempatkan pada posisi startegis dengan menghadirkan dan mengikutsertakan teknologi informasi dan media baru sebagai mitranya dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Dakwah melalui internet dewasa ini sudah menjadi satu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan. Semakin hari, muatan negatif di dunia maya dan informasi menyesatkan dan menyudutkan ummat semakin banyak. Hal ini bila tidak mendapatkan sentuhan dakwah Islamiyyah, akan menjadikan para pengguna internet terjebak pada kubang hitam dunia maya. Fenomena tersebut ditambah dengan pemahaman dakwah secara sempit, orang yang berdakwah mengganggap bahwa dakwah hanya sebatas ceramah di depan mimbar saja. padahal dakwah itu tidak seperti apa yang mereka maknai, ternyata sekarang dakwah juga bisa dengan menggunakan teknologi.
Dengan banyaknya ruang atau tempat yang dapat dijadikan sebagai wahana atau media dakwah ini maka sebagai pelaku dakwah tinggal memilih mana yang diinginkan. Salah satu langkah awal adalah berkontribusi di media portal Islami. Selain memilih aplikasi-aplikasi yang sudah ada, kita juga bisa berkontribusi di media–media portal Islami untuk mengirimkan opini kita maupun mengirimkan hasil tulisan kita yang yang mengandung pesan dakwah.
Dengan demikian, sudah saatnya para pelaku dakwah mengembangkan dakwah lewat media baru (internet), karena dengan begitu, internet akan digunakan sebagai media/sarana dakwah oleh semua lembaga ataupun perorangan. Mengingat teknologi ini memiliki kelebihan luar biasa dalam hal jangkauan penyebarannya, sehingga bisa di akses kapanpun dan di manapun tanpa membutuhkan ruang dan waktu tertentu.