Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmad Thayyeb bercerita kepada Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi terkait kisahnya menerima curhatan dari salah satu pengurus ormas yang ada di Londong, Inggris.
Kisah Grand Syekh menerima keluh-kesah salah satu anggota ormas ini diceritakan kembali oleh TGB saat ia mengisi kajian pada acara Picknikustik yang diselenggarakan oleh Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) Chapter Jakarta, di selasar Medco Ampera, 29/01.
Grand Syekh bercerita kepada TGB bahwa suatu hari ia mengumpulkan para perwakilan ormas Islam yang ada di seluruh penjuru dunia. Salah satu tujuan perkumpulan ini adalah untuk berbagi pengalaman dan tantangan dakwah Islam di penjuru dunia.
Saat itu, ada salah satu anggota ormas yang mengeluh kepada Syekh. Salah satu keluhannya adalah terkait islamophobia yang hampir terjadi di seluruh belahan dunia Barat, termasuk di Inggris.
“Wahai Syekh, bagaimana kiat atau cara bagi kami untuk mengurangi masalah islamophobia yang terjadi di Inggris?” tutur anggota ormas tersebut.
Grand Syekh tidak lantas menjawab, ia terlebih dahulu mengamati penampilan anggota ormas yang bertanya kepadanya tadi.
Sejenak kemudian Syekh Ahmad Thayyeb mulai berbicara untuk menjawab keluh kesah anggota ormas tersebut.
“Jangankan orang Inggris, saya pun takut melihat penampilan kamu,” ujar Syekh Ahmad Thayyeb.
Menurut TGB, sebagian hal yang membuat Grand Syekh berkata demikian adalah karena penampilan orang tersebut yang terkesan aneh dan tidak sebagaimana mestinya penampilan orang Inggris pada umumnya.
“Mungkin karena ia dari Pakistan, sehingga semua penampilan dan pakaian dari ujung kepala hingga ujung kaki disesuaikan budaya asal daerahnya, bukan sesuai dengan pakaian orang London,” terang TGB.
Grand Syekh kemudian menasehatinya agar berpakaian layaknya orang Inggris pada umumnya, agar orang Inggris merasa bahwa mereka (ormas Islam yang ada di London) merupakan bagian dari komunitas orang Inggris.
“Jika kamu berdakwah di Inggris, sesuaikan pakaianmu dengan pakaian orang Inggris,” ujar Grand Syekh.