Dikisahkan oleh Abu Said al Hiri bahwa suatu hari dirinya diundang seorang lelaki untuk sebuah jamuan. Namun ketika sampai idi depan pintu, acara tersebut dibatalkan. “ Wahai ustad, maafkan acaranya waktunya bukan sekarang. Maafkan saya tidak mengabarimu,” kata lelaki tersebut. Kemudian lelaki itu menjanjikan Abu Said untuk datang sejam lagi.
Kemudian Abu Said pulang. Sejam kemudian ia pergi lagi ke tempat lelaki tersebut dengan. Ketika di depan pintu tuan rumah buru-buru keluar dan menyapa,” Maaf ustadz, undangan belum dimulai, saya menyesal belum sempat mengabari. Datanglah sejam lagi.”
Mendengar jawaban tersebut, Abu Said pun pulang. Sejam kemudian datang lagi untuk memenuhi undangan yang telah ditentukan. Namun setibanya di rumah lelaki tersebut, Abu Said memperoleh ajwaban yang sama. Peristiwa itu berlangsung berulang kali. Hingga akhirnya lelaki tersebut kagum menyaksikan ketabahan Abu Said. Ia merasa menyesal telah melakukan perbuatan seperti itu.
“ Wahai ustad saya hanya ingin mengujimu,” katanya sambil menyambut Abu Said.
“ Jangan memujiku atas dasar perilakuku yang kau temukan seperi anjing. Anjing bila dipanggil akan datang dan bila dicegah akan pergi. Abu Said kemudian pergi, dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
AbU Said bernama lengkap Abu Utsman Sa’id ibnu Ismail al-Hiri al-Nisyaburi. Sufi ini berasal dari Rayy.beliau pernah berguru kepada Abu Hafs al-Haddad, dan bertemu dengan Junaid di Baghdad. Abu Said wafat di Nisyabur pada 298 H / 911 M.