Sufi yang satu ini dikenal sebagai paman sekaligus guru Imam Junaid Al Baghdadi. Bernama lengkap Abi al-Hasan Sarri ibn al-Mughalis as-Saqathy, ulama besar dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang sulit dicari bandingannya. Sarri menguasai ilmu hadits, ilmu fiqh, ilmu sejarah, ilmu tasawuf, ilmu kalam dan filsafat.
Dikenal sekedar ahli ilmu tetapi ahli amal yang menghabiskan waktunya semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Kegigihan Sirri As Saqathi dalam beribadah tentu sudah tidak diragukan lagi. Inilah yang menjadikannya seorang sufi masyhur hingga sekarang.
Dikisahkan suatu hari pasar di kota Bagdad terbakar. Padahal saat itu Sarri As Tsaqoti mempunyai toko di pasar tersebut. Mendengar pasar terbakar, iapun segera menuju ke tempat kejadian.
Namun di tengah jalan ada seseorang yang tergopoh-gopoh menemui Sarri. ”Api tidak sampai menjalar ketokomu,” katanya.
Mendengar hal itu Sarri langsung mengucapkan, ”Alhamdulillah!”
Ucapan ini ternyata menjadi ucapan Alhamduillah pertamanya setelah 30 tahun tidak mengucapkannya. Sarri mengaku yang dipikirkannya saat itu adalah tokonya tidak terbakar. Ucapan Alhamudilllah menunjukkan bahwa aku bersyukur bahwa api tidak membakar tokomu. Dengan demikian, aku merasa telah rela toko-toko orang lain terbakar ! Kemudian aku merasa menyesal, karena mensyukuri keberuntunganku sendiri di atas penderitaan orang lain.”
“ Itulah Alhamdulillah pertamaku setelah sebelumnya selama 30 tahun hanya beristighfar kepada Allah,” katanya.