Sidang Isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Saifuddin memutuskan bahwa Idul Fitri 1437 Hijriah jatuh pada hari Rabu (6/7/16). Berdasar perhitungan hisab yang dikuatkan dengan rukyah tim Kementrian Agama serta sejumlah organisasi Islam, hilal penanda 1 Syawal baru akan terlihat pada hari Rabu. “Maka Selasa besok kita masih puasa. Puasa genap 30 hari,” kata Lukman Saifuddin, saat memberikan keterangan pers hari ini (5/7/16) di kantor kementrian agama.
Sidang Isbat selalu dilakukan oleh Kementrian Agama dalam menetapkan awal Ramadhan maupun akhir Ramadhan dengan melibatkan organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah. Hal itu dilakukan karena ada perbedaan metodologi dalam menetunkan awal bulan. Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua setelah NU, mendasarkan keputusan pada perhitungan hisab, sementara NU, organisasi yang jamaahnya lebih banyak, menganggap penetapan 1 Syawal tidak cukup berdasar hisab, tetapi juga rukyah (penglihatan bulan).
Berdasar hisab Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah bisa memutuskan kapan 1 Syawal atau lebaran akan jatuh, sementara NU masih menunggu rukyah di saat-saat akhir Ramadhan, meski kalender yang dikeluarkan oleh Lembaga Falakiah NU menyatakan bahwa lebaran juga jatuh ada hari Rabu (6/7).
Dengan perbedaan metodologi itu maka hasil yang berbeda mungkin terjadi. Maka tak heran jika beberapa kali terjadi perbedaan keputusan terkait lebaran. Namun untuk tahun ini NU, Muhammadiyah, MUI dan juga organisasi Islam lain memiliki perhitungan yang sama. Selain itu, rukyah yang dilakukan di 90 titik di Indonesia juga menguatkan bahwa hilal 1 Syawal baru akan muncul di hari Rabu.
Selamat menunaikan ibadah puasa di hari terakhir. Semoga ibadah kita diterima dan diridhoi Allah subhanahu wata’ala…