Suatu ketika, ada seorang sahabat mendatangi Nabi SAW, konon menurut at-Thabrani sahabat itu bernama Abu Darda. Sahabat ini meminta wasiat dari Nabi SAW untuk dijadikan pegangan hidup, Nabi SAW menjawab “Jangan Marah”, merasa Jawaban Nabi saw kurang memuaskan, ia terus meminta wasiat lainnya kepada Nabi SAW, akan tetapi Nabi SAW menjawab sama, “jangan Marah”.
Diriwayat at-Thabrani, sahabat ini meminta Nabi SAW menunjukan Perbuatan yang memasukan ia kedalamĀ surga. Nabi SAW menjawab, “jangan Marah, maka untukmu surga”. Lalu Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari sahabat Abdullah Bin Umar ra, bahwa ia bertanya kepada Nabi SAW tentang perkara apa yang bisa menjauhkan dari Marahnya Allah SWT, Nabi SAW menjawab “Jangan Marah”.
Terkadang seseorang dianggap pemberani dan gagah ketika sering marah dan menjadi pemarah. Padahal Nabi SAW mengatakan sebagaimana terekam dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Orang gagah itu bukan yang emosian gampang marah, akan tetapi orang gagah itu orang yang mampu menguasai diri ketika marah”
Imam Hasan al-Bashri mengatakan, empat Hal yang jika dimiliki seseorang maka ia akan dijaga dari pengaruh setan dan diharamkan masuk neraka. Yaitu orang yang Mampu menguasai dirinya ketika senang, takut, syahwat , dan ketika Marah. Bahkan Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 134 menyatakan bahwa tanda seseorang itu bertaqwa adalah ia mampu menahan amarah.