Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Mencari ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan.”
Hadis Nabi di atas mengisyaratkan kepada umat Islam tentang kewajiban mencari ilmu. Kewajiban mencari ilmu merupakan perkara yang dinilai ibadah dalam agama Islam. Terlebih mencari ilmu agama, hal itu merupakan kewajiban yang sangat ditekankan untuk setiap Muslim. Oleh karena itu, jangan sampai kita salah niat dalam menuntut ilmu.
Sebagaimana ibadah yang lainnya, seharusnya niat untuk mencari ilmu pun harus murni diikhlaskan untuk Allah SWT, bukan karena ingin jadi PNS, karena jabatan, dan lain sebagainya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Sahih Bukhari, Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung dengan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai yang diniatkannya. Dan siapapun yang berhijrah untuk Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya menuju kepada Allah dan rasul-Nya. Dan siapapun yang berhijrah karena perkara duniawi yang ia inginkan atau karena wanita yang ia ingin nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan.”
Siapapun yang mencari hal yang bersifat duniawi dalam urusan agamanya, maka ia akan mendapatkan hal itu namun disertai dengan kerugian yang nyata. Termasuk urusan agama ialah mencari ilmu agama, maka siapapun yang meniatkan hal-hal yang sifatnya duniawi dalam mencari ilmu agama, niscaya ia dapati kerugian yang nyata.
Dalam kitab Tanbihul Ghofilin karya Abul Laits Al Samarqandi dijelaskan hadis Nabi mengenai niat-niat yang salah bagi seorang pencari ilmu. Yang mana niat-niat tersebut akan menjerumuskan seorang pencari ilmu ke neraka jahanam.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
من تعلم العلم لأربع دخل النار ليباهي به العلماء أو يماري به السفهاء أو يقبل به وجوه الناس اليه أو يأخذ به من الأمراء المال و الحرمة و الجاه و المنزلة
“Siapapun yang mempelajari ilmu untuk mencari empat hal maka ia akan masuk ke dalam neraka, yakni untuk bersaing dengan Ulama, membantah orang-orang yang bodoh, mencari perhatian orang-orang, untuk mendapatkan harta, kehormatan, ketenaran, dan kedudukan (jabatan) dari pemerintah.”
Hadis ini merupakan ancaman untuk orang-orang yang tidak ikhlas dalam belajar ilmu agama. Terlebih apabila niat untuk belajar diniatkan untuk hal-hal yang tercela dari perkara duniawi. Para ulama juga menyatakan bahwa mencari ilmu agama yang awalnya adalah ibadah yang mulia dapat berubah menjadi kemaksiatan yang paling hina jika tidak didasari dengan niat yang ikhlas.
Niat yang ikhlas untuk mencari ridha Allah Swt. merupakan kunci diterimanya amal ibadah seorang hamba. Luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar.
Wallahu A’lam.