Amalan adalah salah satu penyebab seorang masuk surga. Sebab itu, Nabi banyak mewariskan hadis yang berisikan amalan-amalan yang bisa dikerjakan selama hidup di dunia ini, sebagai bekal esok di akhirat. Sekecil apa pun amal kebaikan yang dikerjakan di dunia, maka akan mendapatkan balasan jua.
Memperbanyak amal selama hidup di dunia tidak akan membuat seseorang menjadi rugi. Justru itulah jalan sesungguhnya menuju surga. Sebagaimana ayat di bawah ini:
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Itulah surga yang dikaruniakan untuk kalian, disebabkan amal saleh kalian dahulu di dunia” (QS. Az-Zukhruf : 72).
Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyebut secara langsung golongan-golongan yang sudah dijamin menjadi penduduk surga. Golongan istimewa tersebut adalah sebagai berikut:
أهل الجنة ثلاثة: ذو سلطان مقسط متصدق موفق ، ورجل رحيم رقيق القلب لكل ذي قرب ومسلم، وعفيف متعفف ذو عيال
“Ahli surga itu tiga golongan, yaitu orang yang memiliki kekuasaan yang adil dan disetujui rakyatnya, pria yang lemah lembut hatinya terhadap kerabat dan Muslim, dan orang miskin yang menjaga kehormatan keluarganya” (HR Muslim).
Tiga golongan tersebut disebut sebagai ahli surga oleh Rasulullah dalam hadisnya. Bukan tanpa sebab atau mengapa, namun untuk bisa menjadi golongan tersebut tidak mudah, butuh waktu dan totalitas perjuangan. Sebab itulah Allah memberikan hadiah surga kepada mereka.
Seseorang yang memiliki kekuasaan, lantas ia memimpin dengan adil, Allah akan mencintainya, tidak saja di dunia tetapi juga di akhirat. Pemimpin yang adil sangat diperlukan untuk mewujudkan masyarakat yang adil, damai dan sejahtera. Pemimpin yang adil akan lebih menjamin ketenteraman dalam masyarakat. Karena itulah Allah menjaminnya surga di hari esok.
Begitu pula dengan orang yang berhati lemah lembut, ia akan mendapat jaminan surga dari Allah. bersikap lemah lembut kepada sesama bukan berarti selalu lemah dalam sebuah kondisi, melainkan santun dalam bersikap. Seperti inilah yang akan senantiasa menghiasi dirinya. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis:
فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ نُزِعَ مِنْ شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ شَانَهُ
“Sesungguhnya lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya.”
Dan yang akhir adalah orang miskin yang bisa menjaga kehormatannya. Orang miskin yang tidak menyerah dengan keadaan. Ia tetap bekerja sebisanya demi kehormatan keluarganya. Pantang menjadi pengemis setiap harinya. Cukuplah ia berusaha dan pasrahkan urusan rezekinya kepada Allah.
Selengkapnya, klik di sini