Pada suatu hari di sudut pasar Kufah, Irak ada seorang tuna netra ingin membeli keledai. Ia kemudian menyusuri sudut-sudt pasar. Hingga akhirnya bertemulah dengan seorang makelar ternak. Kemudian makelar tersebut menanyakan perihal kedatangannya di pasar Kufah.
“ Saya disini ingin membeli seekor keledai,” kata si tunanetra.
Makelar ternak kemudian menjawab,” Keledai seperti yang engkau inginkan?”
“ Saya ingin mencari seekor keledai yang tubuhnya tidak terlalu kecil, namun tidak juga besar tubunnya. Keledai itu juga cepat berlali di jalan sepi. Kemudian berjalan lambat di tengah keramaian. Yang tak kalah penting adalah bisa bersabar dikala kelaparan dan mau berterima kasih dikala berkecukupan. Dan bersemangat ketika ketika aku naiki sendiri, dan tidur jika dinaiki oleh orang lain,” ujar si tunanetra.
Mendengar syarat tersebut, si makelar terdiam sejenak. Sesaat kemudian berkata,” Sabar teman. Nanti Allah akan mengubah muka seorang hakim menjadi keledai. Insya Allah kamu akan mendapatkan keledai yang kamu inginkan.”
Mendengar jawaban tersebut, si tunanetra hanya melongo tanpa berkata apa-apa.