Malala Yousafzai, gadis belia berkewarnegaraan Pakistan yang ditembak oleh kelompok bersenjata Taliban 9 Oktober 2012 lalu, dinominasikan meraih Nobel Perdamaian 2013. Penghargaan prestisius untuk pejuang hak asasi, perdamaian dan kemerdekaan itu akan diumumkan hari Jumat, 11 Oktober 2013.
Selain Malala, ada sejumlah nama yang dinominasikan meraih Nobel 2013, diantaranya Denis Mukwege, seorang dokter dari Kongo yang merawat ribuan perempuan korban perkoasaan; Claudia Paz y Paz, Hakim Agung pertama Guatemala, serta pembocor rahasia Amerika, Edward Snowden dan Bradley Manning. Namun Malala dianggap kandidat terkuat untuk meraihnya. Majalah TIME menulis, "Sejauh opini global diperhitungkan, maka Malala akan meraih penghargaan tersebut."
Namun Malala sendiri menyatakan bahwa ia tidak layak menerima Nobel Perdamaian. "Menurutku, apa yang aku lakukan belum cukup untuk dianugerahi penghargaan itu. Ada banyak orang yang lebih pantas menerimanya," kata Malala dalam sebuah wawancara dengan radio Pakistan, City89 FM.
Sebagaimana diberitakan banyak media, Mala ditembak segerombolan orang bersenjata ketika pulang sekolah bersama teman-temannya. Bus yang ditumpanginya diberhentikan, lalu orang-orang itu menembaknya.
Namun Malala tidak mati. Sopir segera membawanya ke rumah sakit ketika orang-orang bersenjata itu pergi, dan nyawanya berhasil diselamatkan. Ia diterbangkan ke Inggris untuk perawatan lebih lanjut, dan kini ia sudah pulih dan kembali melanjutkan perjuangannya.
"Aku ingin setiap anak, setiap anak perempuan, mendapatkan pendidikan yang layak," katanya dalam sejumlah kesempatan. Untuk mewujudkannya ia pun mendirikan Malala Fund, sebuah organisasi yang ditujukan untuk memperjuangkan hak anak-anak Pakistan khususnya yang perempuan agar mendapatkan pendidikan.