Setiap tiba waktu salat wajib, kita pasti mendengar suara azan berkumandang dari sejumlah masjid di sekitar kita. Dalam Islam, mengumandangkan azan setiap kali waktu salat wajib tiba adalah sunah dan bagian dari syiar Islam.
Azan dan salat merupakan dua syiar Islam yang harus selalu ditegakkan oleh kaum Muslim. Dalam hadis riwayat Imam Ahmad disebutkan bahwa Nabi Saw. bersabda;
مَا مِنْ ثَلاَثَةٍ فِي قَرْيَةٍ لاَ يُؤَذَّنُ وَلاَ تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلاَةُ إِلاَّ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ
“Tidak ada tiga orang di satu desa, yang mana azan tidak dikumandangkan dan salat tidak dilaksanakan, melainkan setan akan memangsa mereka.”
Ada dua hal yang harus kita lakukan ketika mendengar azan berkumandang, yaitu pertama memperhatikan dan menjawab kalimat azan sesuai yang dikumandangkan muazin dan kedua membaca shalawat dan mendoakan wasilah kepada Nabi Saw. setelah azan selesai dikumandangkan.
Hal ini sebagaimana hadis riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Umar, dia mendengar Nabi Saw. bersabda;
إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا الله لِي الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِي إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ الله وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
“Jika kalian mendengar muazin, maka jawablah seperti apa yang ia katakan, kemudian bershalawatlah untukku, karena barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.
Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku alwasilah, karena ia adalah satu kedudukan di surga yang tidak pantas diperoleh kecuali untuk seorang hamba Allah; dan aku berharap, (bahwa) akulah hamba Allah itu. Barangsiapa yang memohonkan untukku alwasilah, maka akan mendapat syafaatku.”
Adapun kalimat doa setelah azan sebagaimana diajarkan Nabi Saw. adalah seperti yang terdapat dalam hadis riwayat Imam Bukhari dari Jabir, Nabi Saw. bersabda;
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa ketika (selesai) mendengar azan mengucapkan doa ini; “Allahumma rabba hadzihid da’watit tammah was shalatil qoimah ati muhammadanil wasilata wal fadhilah wab ‘asthu maqomam mahmudanil ladzi wa ‘attah,’ maka dia akan mendapat syafaatku di hari kiamat.
Dalam riwayat Imam Albaihaqi, diakhir doa tersebut ada tambahan kalimat; ‘Innaka la tukhliful mi’ad. Dengan demikian, setelah azan selesai, kemudian membaca shalawat dan doa sebagai berikut;
اللَّهُمَّ صَل وَسَلمْ عَلَى سَيدِنَا مُحَمدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيدِنَا مُحَمدٍ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد
Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin wa ala ali sayyidina muhammad. Allahumma rabba hadzihid da’watit tammah was shalatil qoimah ati muhammadanil wasilata wal fadhilah wab ‘asthu maqomam mahmudanil ladzi wa ‘attah innaka la tukhliful mi’ad.
Selengkapnya, klik di sini