Kasus suap kepada Kalapas Sukamiskin yang dilakukan oleh Fahmi Darmawansyah dan Andri Rahmat merupakan babak baru riuhnya kasus korupsi di Indonesia. Alih-alih menderita dan menyadari kesalahan yang dibuatnya, para koruptor ini justru berleha-leha dengan fasilitas-fasilitas mewah yang ditawarkan oleh Kalapas. lapas sukamiskin
Gaduhnya kasus suap lapas Sukamiskin ini menarik perhatian presenter ternama, putri ulama besar Indonesia, Najwa Shihab. Melalui program Mata Najwa, Nana mendapatkan kesempatan untuk melakukan sidak di sel-sel para Napi koruptor. Banyak hal menarik yang ditemukan, mulai sel mewah, uang jutaan rupiah, hingga sel “jadi-jadian”.
Tidak hanya itu, ada beberapa hal menarik yang sempat kami sorot, yaitu beberapa simbol keagamaan yang ditemukan dalam sel-sel Napi koruptor:
Pertama, kaligrafi Asmaul Husna.
Kaligrafi ini ditemukan di sel milik Setya Novanto, salah satu terdakwa kasus korupsi KTP El yang merupakan mantan Ketua DPR. Kaligrafi ini begitu gagahnya menghiasi sel napi koruptor yang sempat melakukan ‘drama’ kecelakaan saat akan ditangkap.
Kedua, buku kosa kata Al-Qur’an.
Buku ini tidak hanya diletakkan begitu saja di rak, meja atau tempat lain, melainkan langsung dipegang dan dibaca oleh Setya Novanto. Saat Najwa datang ke selnya, Novanto sedang dalam keadaan duduk di atas kursi dan membaca sebuah buku fotokopi yang berjudul “80 % Kosa Kata Al-Qur’an”. Sepintas saat diambil gambar isinya, buku tersebut memuat potongan-potongan kata yang terdapat dalam Al-Quran.
Ketiga, Mushaf Al-Quran.
Berbeda dengan Novanto, Nazaruddin, seorang pelaku suap wisma atlet kedapatan membawa mushaf Al-Qur’an, menciumnya, kemudian meletakkannya di sebuah rak. Saat mendapati rombongan Najwa ‘mampir’ di selnya, Nazaruddin sepertinya bergegas menyudahi bacaan Al-Quran-nya, dan sepertinya ia usai membaca Al-Qur’an.
Keempat, sajadah.
Tidak hanya mengambalikan mushaf ke tempatnya, Nazaruddin juga merapikan beberapa peralatan shalat, seperti sajadah dan tasbih. Bahkan saat ditemui, ia dalam keadaan memakai jubah dan kopyah putih. Simbol-simbol tersebut menunjukkan bahwa ia tidak hanya usai membaca Al-Quran, tetapi ia juga usai melaksanakan shalat.
Hal ini ditegaskan Najwa dengan pertanyaanya, “habis shalat nih, bang?”
“iya,” jawab Nazaruddin singkat.
Simbol-simbol keagamaan tersebut menunjukkan bahwa ada sisi lain di dalam lapas dua koruptor tersebut, yakni sisi positif seorang pelaku kriminal yang seolah-olah ingin kembali ke jalan yang benar, terlepas dari adanya unsur rekayasa untuk pencitraan dan lain sebagainya.
Sayangnya, citra positif yang coba disampaikan oleh kedua Napi tersebut menjadi tenggelam setelah diduga bahwa keduanya sedang menghuni sel palsu. Kecurigaan ini didapatkan dari tempelan nama yang relatif baru, barang-barang dalam sel dan pengakuan beberapa penghuni lapas. Bahkan Menkumham, Yassoana Laoly menegaskan bahwa sel keduanya sangat mencurigakan.
“Sudah pasti mencurigakan.” jelasnya.