Perbuatan maksiat memang semakin merajalela di akhir zaman dan tak jarang banyak manusia yang terjerumus dalam lembah kemaksiatan. Sebenarnya seluruh manusia memang memiliki dosa sehingga tak heran jika manusia sulit untuk terhindarkan dari perbuatan maksiat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.” (HR. Ibnu Maajah)
Terlebih Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram)…,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meskipun begitu, umat Islam hendaknya menjaga diri mereka agar terhindar dari perbuatan-perbuatan maksiat. Sebab jika tidak maka perbuatan-perbuatan maksiat tersebut kelak akan sangat merugikan di dunia maupun di akhirat. Untuk itu, umat Islam hendaknya melakukan beberapa hal yang dapat menghindarkan dari perbuatan maksiat.
Pertama, yaitu dengan menjaga pandangan. Pandangan merupakan panah setan yang paling utama untuk menjerumuskan manusia ke dalam kemaksiatan. Sehingga menjaga pandangan sangat penting untuk menghindari perbuatan maksiat. Misalnya saja saat mata melihat pemandangan yang menarik dan memicu syahwat, maka otomatis mata akan mengajak tubuh untuk berencana melakukan perbuatan maksiat. Dengan demikian, hal pertama yang harus dijaga untuk menghindari maksiat adalah mata.
Allah pun bahkan memerintahkan umat Islam untuk senantiasa menjaga pandangan sebagaimana disebutkan dalam surat An-Nur ayat 30. Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat’.” (QS. An-Nur: 30)
Kemudian langkah kedua untuk mencegah maksiat yaitu dengan menjaga perut karena makanan dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Pasalnya, ada beberapa makanan tertentu yang justru dapat membangkitkan syahwat kaum pria. Seperti halnya daging kambing atau domba, tiram, dan lainnya. Oleh karena itulah makanan yang masuk ke dalam perut juga harus dikendalikan sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kalian, ialah syahwat mengikuti nafsu pada perut dan pada kemaluan kalian serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.” (HR. Ahmad)
Kemudian langkah yang ketiga yaitu dengan menjaga lidah. Ternyata lidah juga sangat berpotensi menjerumuskan seseorang ke dalam lembah maksiat. Maksiat yang ditimbulkan oleh lidah biasanya bermula dari perkataan-perkataan yang manis nan indah. Setelah itu, seorang manusia pun dapat terpancing untuk berbuat maksiat. Oleh karena itulah Rasulullah SAW bersabda, “Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya.” (HR. At-Thabrani dan Al Baihaqi)
Kemudian langkah ke empat yang paling penting adalah dengan menjaga kemaluan. Pasalnya, kemaluan akan menjadi bukti apakah seseorang akhirnya benar-benar berzina atau tidak berzina. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa zina pertama kali akan diawali dengan zina mata yang merupakan dasar dari zina tangan, kaki, hati, dan kemaluan. Lalu kemaluanlah yang akan menjadi pembukti apakah seseorang akhirnya benar-benar berzina atau tidak.
Rasulullah SAW menjelaskan hal tersebut dalam sebuah hadis berikut ini, “Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad)
Dengan demikian, umat Islam hendaknya berusaha menghindari perbuatan maksiat dengan melakukan empat hal di atas. Yaitu dengan menjaga pandangan, menjaga perut, menjaga lidah, dan yang paling utama adalah menjaga kemaluan. Dengan begitu, niscaya umat Islam akan dapat terhindar dari berbagai macam perbuatan-perbuatan maksiat yang tercela.