Indonesia dan Palestina mempunyai hubungan spesial. Hal itu dipertegas dengan peryataan dari Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi terkait perjuangan bangsa Palestina terbebas dari cengkreman Israel.
Utuk itulah, Retno juga menyatakan bahwa perjuangan politik luar negeri Indonesia selalu menempatkan Palestina sebagai prioritas. Diplomasi yang dilakukan Indonesia selama ini juga menyasar pihak Israel dan upaya melobi negara-negara lain untuk mendukung gerakan ini.
“Perjuangan Palestina selalu ada di jantung politik luar negeri Indonesia. Setiap helaan napas diplomasi Indonesia, di situ ada Palestina,” tutur beliau seperti dikutip dari Antara (29/10).
Hal itu ia sampaikan di Jakarta, waktu menyampaikan keterangan pers mengenai capaian tiga tahun politik luar negeri Kabinet Kerja 2014-2019. Ia juga mengatakan bahwa Indonesia akan mengupayakan berbagai jalan untuk membantu perjuangan bangsa Palestina sebagai negara yang berdaulat.
“Konsulat Jenderal Indonesia di Ramallah adalah langkah pertama untuk mendekatkan diri dengan rakyat Palestina,” tambahnya.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia ini antara lain, di tahun 2016 saat Indonesia jadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan menjadikan bahasan utama tentang Palestina dan Yerussalem. Selain itu, Indonesia juga yang mendorong pertemuan tingkat menteri luar negari di Istanbul, Turki, guna membahas situasi kerusuhan di Yerussalem.
Hal tersebut selain pelatihan dan bantuan teknis dalalm upaya pengembangan kapasitas warga Palestina. Sudah ada 159 program pelatihan peningkatan kapasitas dan menyasarlebih dari 1.200 orang Palestina.