Buku Islam ketiga pilihan islami.co berjudul Meluruskan Pemahaman Hadis Kaum Jihadis. Buku ini ditulis oleh anak-anak muda alumni Pesantren Darus Sunnah Ciputat, pesantren yang didirikan oleh almaghfurlah KH Ali Musthofa Ya’qub.
Penulis buku ini, Abdul Karim Munte dan kawan-kawan, membedah hadis-hadis yang selama ini digunakan oleh ISIS sebagai dasar aksi-aksi destruktifnya.
Mereka meninjau hadis-hadis dari segi sanad (rangkaian perawi hadis), matan (teks atau punya hadis), dan sebab-sebab kemunculan hadis, atau yang kita kenal dengan istilah sababul wurud.
Menurut buku yang diterbitkan el Bukhori Institute ini, ISIS menggunakan hadis dengan semena-mena, antara lain, tidak menyesuaikan dengan konteks saat ini.
Misalnya hadis tentang jihad. Meskipun hadis itu sahih, kata penulis buku ini, tapi tidak boleh begitu saja dipakai. Karena makna jihad tidak selalu terkait baku bunuh, apalagi pada saat situasi damai, Islam tidak diserang atau umatnya masih nyaman menjalankan ibadah dan muamalah kesehariannya.
Buku ini secara terang menyajikan tema-tema yang selama ini digunakan ISIS untuk membohongi umat Islam, melancarkan propaganda, agar mengikutinya secara membabi-buta.
Selain jihad, ada juga hadis ghuraba (asing), hijrah ke negeri Syam (Syiria), khilafah islamiyah, bendera hitam, hingga rayuan 72 bidadari di surga.
Buku ini seperti literasi dalam bidang hadis. Posisinya sangat penting di saat umat Islam di Indonesia sedang semangat belajar Islam, dengan jargonnya “Kembali pada Alquran dan Hadis”.
Jargon tersebut, jika tidak menggunakan ilmunya yang sedemikian banyak, alih-alih akan memberi jalan terang, tapi justru mendapatkan kebingungan, bahkan kesesatan.
Buku ini masih baru dan banyak mendapatkan apresiasi dari pembaca.
“Bukunya murahhhh….., bahasanya ringan dan mudah sekali dipahami, terutama oleh orang yang fakir ilmu hadits macam saya,” tulis Loubna Dzakiah di akun Facebook.