Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah yang diwajibkan terhadap umat Islam. Puasa Ramadan termasuk dalam salah satu rukun Islam–selain syahadat, sholat, zakat dan haji.
Dalam menjalankan puasa Ramadan, ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Jika hal-hal ini dilanggar, maka puasa akan dianggap batal. Apa hal-hal tersebut?
1. Makan-Minum
Makan-minum atau memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, telinga atau dubur dengan sengaja menyebabkan batalnya puasa. Sekali lagi, dengan sengaja dan masuk hingga ke dalam tubuh (lambung/perut). Jadi jika kamu entah karena sesuatu hal tanpa sengaja memakan atau meminum sesuatu atau kemasukan sesuatu di hidung, telinga dan duburmu maka puasamu tidak batal. Atau jika kamu lupa kalau kamu sedang puasa lalu kamu meminum atau memakan sesuatu, puasamu juga tidak batal. Maka kamu bisa melanjutkan puasamu.
2. Berhubungan Seksual
Berhubungan seksual adalah sesuatu yang dilarang saat berpuasa, dan jika dilakukan maka akan membatalkan puasa. Bahkan berhubungan seksual di saat puasa Ramadan akan terkena denda. Namun sebagaimana makan dan minum, berhubungan seksual yang membatalkan puasa adalah yang dilakukan dengan sadar dan sengaja. Ukuran hubungan seksual dalam hal ini adalah masuknya penis ke vagina. Jika di luar itu tidak membatalkan puasa.
3. Ejakulasi
Berhubungan seksual yang tidak sampai intercourse seperti pelukan atau ciuman tidak membatalkan puasa. Namun jika karenanya kita mengalami ejakulasi maka puasa batal, karena keluarnya sperma disebabkan tindakan fisik (pelukan, ciuman, onani) yang disengaja membatalkan puasa. Namun jika ejakulasi karena berimajinasi (pikiran) atau mimpi basah dianggap tidak membatalkan puasa.
4. Muntah karena kesengajaan
Muntah karena aktivitas yang disengaja seperti memasukkan jari ke mulut atau hal lain dianggap membatalkan puasa. Tapi muntah karena sakit tidak membatalkan puasa.
5. Haid dan Nifas
Khusus buat perempuan mereka yang sedang haid arau nifas tidak wajib menjalankan puasa. Jika di tengah menjalankan puasa lalu datang haid atau keluar darah nifas maka puasanya batal.
6. Gila atau Hilang Akal
Salah satu syarat menjalankan puasa adalah dalam keadaan sadar. Jika seseorang mengalami hilang akal, mabuk atau gila kala ia berpuasa, maka puasanya dianggap batal. Dan orang gila memang tidak diwajibkan berpuasa.
7. Keluar Islam
Dalam literatur fikih keluar Islam atau murtad menjadi salah satu hal yang membatalkan puasa. Hal ini sebenarnya konsekuensi logis saja, karena puasa Ramadan hanya diwajibkan untuk umat Islam. Jadi yang bukan Islam atau keluar Islam otomatis tidak sah puasa Ramadannya. [SA]