5 Buku Islam Terbaik untuk Dibawa Mudik (Bagian 2)

5 Buku Islam Terbaik untuk Dibawa Mudik (Bagian 2)

5 Buku Islam Terbaik untuk Dibawa Mudik (Bagian 2)

Buku kedua dari lima pilihan islami.co berjudul Mahakarya Ulama Nusantara, Kitab, Naskah, Manuskrip dan Korespondensi Ulama Nusantara. Penulisnya ada seorang inteltual muda yang lama malang melintang di Timur Tengah: Ahmad Ginanjar Sya’ban.

Buku ini berisi anotasi karya-karya ulama Nusantara yang tersebar dipenjuru dunia dan menjadi warisan berharga peradaban Islam. Buku ini adalah hasil dari petualangan seorang santri muda alumni pesantren Lirboyo, Kediri Jawa Timur.

Ginanjar meneluri dari museum ke museum, dari rumah ahli waris ke rumah ahli waris, dari perpustakaan ke perpustakaan, dari ulama ke ulama.

Penelusuran panjang seroang Ginanjar menghasilkan catatan mengagumkan dari kitab-kitab aneka bahasa, Sunda, Melayu, Jawa, Madura, hingga tentu saja bahasa Arab.

Buku yang tebalnya lebih dari 600 halaman ini juga tidak hanya mencatat temuan-temuan ajaran, tapi juga silsilah intelektual Islam.

Simak revies Rizal Mumazziq sebagaimana dimuat situs NU Online berikut ini.

Ginanjar mengupas kitab yang beranak pinak dalam kajian Madzhab Syafii di Nusantara. Diawali dengan kitab fiqh “As-Sirath al-Mustaqim” karya Syekh Nuruddin Arraniri, mufti Kesultanan Aceh. Kitab berbahasa Melayu klasik ini kemudian dilanjutkan oleh muridnya, Syekh Abdurrauf Assinkili dengan karyanya, “Mir-at at-Thullab” yang juga berbahasa Melayu klasik.

Dua kitab di atas dikokohkan lagi kajian fiqhnya oleh Syekh Jalaluddin Asyi (Aceh) dengan karyanya, “Umdat al-Ahkam”, yang disambut dan dilanjut dengan ulasan lebih luas lagi oleh ulama asal Banjarmasin, Syekh Arsyad al-Banjari melalui “Sabil al-Muhtadin” dan ulama asal Pattani, Thailand, Syekh Dawud Fatthani dengan “Sullam al-Mubtadi'”-nya.

Semua kitab di atas ditulis menggunakan bahasa Melayu yang menjadi Lingua Franca kawasan Nusantara saat itu.

Itu satu contoh saja dari ‘daging’ buku yang semua diterbitkan Ginanjar di Facebook. Nah, status-status facebook penulis buku ini patut dicatat. Ginanjar mempraktikkan akhlak dermawan seorang intelektual.

Ia membagikan harta karun informasi secara gratis di facebook.  Tidak hanya berisi catatan, tapi Ginanjar juga menampilkan foto-foto sampul kitab terkait. Akhlak berbagi ini tauladan berharga dari seorang dosen yang mengajar di Unpad Bandung dan UNU Jakarta.

Semoga membuka jalan baru beradaban Islam, khususnya di Nusantara.

Judul: Mahakarya Ulama Nusantara, Kitab, Naskah, Manuskrip dan Korespondensi Ulama Nusantara
Penulis: A. Ginanjar Sya’ban
Penerbit: Pustaka Compass, 2017.
Tebal: xxxii + 642 hlm.