1001 Keajaiban Imam  Al-Ghazali

Judul Buku: Kisah- Kisah Ajaib Imam Al-Ghazali

Penulis: Mukti Ali

Nama Penerbit: Mentari Media

Cetakan dan Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2017

Jumlah Halaman: 404 Halaman

Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Thusi, atau yang terkenal dengan Imam Al- Ghazali  sudah sangat populer di dunia. Ratusan tahun sudah ia wafat, namun, namanya tidak pernah henti disebut, kitab-kitabnya tidak pernah selesai dibahas, kehebatannya selalu dielu-elukan.  Ia selalu menjadi cerita, bukan dongeng sebelum tidur, tetapi cerita di setiap majlis keilmuwan dan buku-buku keislaman, bahkan dalam khazanah intelektual barat.

Tidak hanya bukunya yang banyak bergelimpangan di ruang-ruang pendidikan, tetapi juga buku, tulisan ratusan penulis atau pengarang terkait Imam  Al- Ghazali, mengisi rak-rak buku perpustakan dan penerbit. Buku-buku itu berisi Imam Al-Ghazali dengan bahasa populer  maupun bahasa rumit sekelas skripsi, tesis, dan disertasi. Temanya pun sangat beragam, jelasnya  terkait Imam Al-Ghazali.

Meskipun demikian, tetap saja ada pembahasan yang luput dari pantauan para penulis. Keluputan pembahasan itu bukan terkait ketiadaanya, tetapi terkait kelengkapan pembahasan. Semisal, cerita-cerita ajaib Al-Ghazali atau karomah Imam Al-Ghazali. Inilah kemudian yang menginspirasi seorang Mukti Ali, menuangkan tulisan terkait pembahasan cerita-cerita ajaib Al- Ghazali, pada buku “Kisah-kisah Keajaiban Imam Al-Ghazalli”.

Buku dengan 10 bab, yang bertitik sentralkan bab kisah-kisah keajaiban Imam Al-Ghazali, memuat berpuluh-puluh sub bab mengenai cerita-cerita ajaib di luar nalar biasa. Seperti Imam Al- Ghazali diperkenalkan oleh Nabi Muhammad Saw kepada Nabi Musa as dan Isa as. Ada juga Seorang yang mengalami kebutaan gara-gara membaca kitab yang membenci Imam Al- Ghazali.  Bahkan, ulama nusantara, yaitu Mbah Sholeh Darat didatangi Imam Al- Ghazali untuk merestui tulisan Mbah Sholeh Darat menyangkut Imam Al- Ghazali, dan banyak cerita-cerita ajaib lainnya.

Mungkin muncul pertanyaan, sebuah buku berjudul “Kisah-Kisah Ajaib Imam Al-Ghazali”, kenapa pembahasan terkait judul ini hanya satu bab dari 10 bab yang ada? Apa isi 9 bab yang lain? Kenapa judulnya bukan yang lain saja, yang lebih umum dari satu bab “Kisah-Kisah Ajaib Imam Ghazali”?

Inilah nilai tambah buku karangan Mukti Ali yang juga penulis buku “Mazhab Cinta”. Penulis tidak ingin pembaca memahami Imam  Al- Ghazali setengah-setengah, karenanya ke 9 bab-bab itu memuat pembahasan-pembahasan yang membuat pembaca memahami Imam Al- Ghazali secara komprehensif.

Penulis menyuguhkan bagaimana rentetan silsilah Imam  Al- Ghazali, proses pencarian ilmunya, gelar-gelar yang disematkan padanya, pendapat dan kekaguman-kekaguman para tokoh Islam terhadap Al- Ghazali. Bahkan, penulis menyajikan juga bagaimana belajar beberapa tema Ilmu keislaman bersama Imam Al-Ghazali. Spiritualitas pembaca juga bisa bertambah dengan mengamalkan  doa-doa dan hizib-hizib karangan Imam Al-Ghazali yang disajikan penulis buku ini.

Walhasil, sejalan dengan judul buku ini “Kisah-kisah Ajaib Imam Al-Ghazali”, titik sentralnya tetap pada karomah  (Kisah-kisah ajaib) yang dimiliki Imam Al-Ghazali. Bab-bab yang lain tetap memiliki kaitan sebagai penyokong bab ini. Bab- bab tersebut menyadarkan pembaca, bahwa karomah bukan sesuatu yang instan, bukan pemberian Tuhan yang begitu saja diberikan. Tetapi, karomah diberikan kepada orang yang sebelum lahir, orang tuanya pun turut menjaga kemuliaannya. Karomah diberikan kepada orang yang menuntut ilmu sedalam-dalamnya dan ibadah sebaik-baiknya, keilmuwannya menggunung, para ulama mengaguminya, yang pasti dekat dengan Tuhan semesta alam.

Wallahu A’lam.