Baiklah, atas desakan seorang yang begitu saya hormati, saya sampaikan pandangan soal cover Tempo yang memuat wajah Presiden Jokowi Widodo.
Untuk foto bayangan Pinokio, saya menangkap bahwa Pak Jokowi Widodo dikelilingi oligarkis yang berbohong dan mencoba menjadikan Presiden jadi “tumbal” mereka.
Wajah pak Jokowi Widodo digambarkan menyipit dalam tiga edisi. Bajunya berantakan. Pada edisi terakhir, matanya menyipit dan memakai sendal yang kebesaran. Saya artikan beliau sedang tertekan dan berfikir keras. Hingga matanya menyipit.
Tapi dia bekerja dan terus bekerja.Dia sendirian dalam mengambil kebijakan sulit.
Saya sangat merasa iba melihat wajah Pak Presiden di cover Tempo edisi terakhir.
Presiden digambarkan dalam posisi duduk tapi tanpa kursi. Sebagai orang Jawa, Presiden tidak mau duduk di singgasana yang justru mematikan nuraninya. Karenanya dia bertahan dalam posisi duduk sempurna ditengah kelelahan mendera. Ditengah derasnya rebutan kuasa menjelang hari pelantikannya.
Pandangan saya soal cover Tempo berbeda dengan aneka tafsir yang begitu membenamkan banyak orang pada kemarahan dan pelintiran.
Tapi saya bersama mereka yang mendoakan beliau tetap sehat dan ketabahan prima. Serta bisa mengeluarkan keputusan terbaik untuk rakyat Indonesia.