Wajah Islam yang Damai di Austria

Wajah Islam yang Damai di Austria

Wajah Islam yang Damai di Austria
Doc. Penulis saat berada di Islamic Center Vienna (Suharyo)

Islam di Austria telah lama diakui sebagai salah satu agama resmi negara. Hampir setengah juta warga Kristen Austria masuk Islam sejak sekitar dua tahun lalu. Jumlah mualaf pun semakin berkembang.

Tahun 2007, Muslim Austria melancarkan kampanye nasional untuk memperkenalkan Nabi Muhammad SAW dan Islam. Kampanye ini bergema setelah diluncurkan oleh Muslim seluruh Eropa sebagai tanggapan terhadap pelecehan kartun Nabi SAW di Denmark  tahun 2005.

Meskipun gelombang anti-Muslim tumbuh di seluruh negara Eropa, umat Islam Austria percaya, kampanye tersebut mampu menjembatani warga Eropa untuk mengenal Islam yang sebenarnya.

Sejauh ini, masyarakat barat telah menghakimi muslim sebagai manusia yang berprilaku buruk dan menebar ancaman. Oleh karena itu, muslim, khususnya muslim Austria, menanggapi hal tersebut dengan menunjukkan prilaku baik dalam interaksi sosialnya.

Wajah sesungguhnya agama Islam adalah damai. Kehidupan umat Islam di Austria yang damai dapat  dijadikan contoh dalam mengatur hubungan Islam dan negara di Eropa, sehingga mereka dapat beribadah dengan aman dan tenang serta bisa mengenakan jilbab di mana-mana tanpa menghadapi masalah sosial.

Warga muslim Austria boleh dikatakan lebih beruntung dan “bernasib baik”. Sebab, di negara yang terletak di Eropa Tengah ini, kaum muslim di sana bisa menikmati kebebasan beragama dan menjalankan ajaran agama dengan aman.

Di negara ini, Islam adalah agama ketiga terbesar dengan presentase 4,2 % yang berjumlah sekitar 344, 391 orang setelah agama Katolik dan Protestan. Meskipun Islam menjadi agama ketiga, geliat dan semangat muslim menjalankan ajaran agama Islam di Wina sangat tinggi. Ini terlihat dari semaraknya warga muslim dari beragam etnis untuk menjalankan shalat di masjid.

Saat ini, sudah lebih dari 30 tahun Islamic Center menjadi pusat kegiatan, tak hanya kalangan muslim tetapi juga non-muslim. Islamic Center memang terbuka untuk siapa saja. Tak heran, banyak kalangan non-Muslim yang datang berkunjung setiap hari,

Setiap harinya, suasana Islamic Center selalu diwarnai suasana haru dan bahagia. Ini terjadi, ketika ada mualaf baru yang mengucapkan dua kalimat syahadat

Di Austria, lembaga agama Islam diakui sebagai perusahaan di bawah hukum publik sejak 1979. Sekitar 200 guru memberikan pendidikan agama Islam di sekolah umum sesuai dengan kurikulum nasional yang disetujui.

Dengan jumlah penduduk Muslim yang mencapai 400 ribu jiwa atau empat persen dari total populasi yang mencapai delapan juta jiwa, Islam kini diajarkan di 1.800 sekolah di seluruh Austria. Sebanyak 300 orang guru digaji pemerintah untuk membagikan ilmunya. Islam juga telah menjadi agama terbesar kedua di Austria setelah Katolik.

Meski merupakan minoritas, namun aspirasi dan kebutuhan Muslim Austria didengarkan pemerintahnya. Salah satu buktinya adalah draf amendemen baru tentang Islam di negara ini tengah dibuat dan sudah masuk tahap akhir.

Revisi amandemen ini dibuat untuk mengakomodir pertambahan penganut Islam. Dengan pertambahan jumlahnya yang makin pesat, komunitas muslim Austria merasakan pentingnya pendirian sekolah dan ketersediaan para pengajar Muslim.

Selain itu, kehadiran para ulama juga dibutuhkan di tempat publik lainnya, seperti di kemiliteran, kepolisian, dan juga rumah sakit. Karena itu, dalam undang-undang ini, diatur mengenai pendirian lembaga pendidikan untuk meluluskan para kandidat tersebut.

Selain mendirikan sekolah calon ulama, amandemen ini juga mengatur izin keberadaan imam muslim untuk memberikan bimbingan rohani di kamp tentara. Termasuk di dalamnya mengatur hak bagi umat Islam untuk melakukan shalat berjamaah.

Kini sudah se-abad pengakuan pemerintah Austria pada keberadaan muslim. Presiden Austria menekankan perlunya mempererat hubungan dalam atmosfer damai dan saling menghormati, terutama dikaitkan dengan kewajiban untuk tetap mematuhi hukum-hukum negara.

Ia juga mengimbau masyarakatnya untuk membentuk hubungan yang damai dan saling menghargai, serta menekankan bahwa agama-agama yang diakui secara resmi di negara itu wajib untuk menghargai dan menerima hukum yang berlaku.

Hukum yang ditetapkan oleh pemerintah Austria tersebut membuat muslim di negara itu menjadi bangga atas identitas kebangsaan mereka. Hukum ini membuat para muslim merasa diterima dan menjadi bagian dari masyarakat, serta memudahkan mereka untuk dapat berintegrasi ke dalam kehidupan sosial. Kebijakan pemrintah Austia terhadap Islam perlu dijadikan contoh oleh negara-negara Eropa lainnya.

Wallahu a’lam.