Bayangkan!! Ada tiga perempuan, Gen Z, berjilbab, main musik metal. Itulah yang menjadi ciri khas dari Marsya (vokalis), Widi (bassist), dan Siti sebagai (drummer). Aksi panggungnya selalu ditunggu oleh warga dunia, wa bil khusus publik Eropa. Maka kalau ada peluang melakukan diplomasi budaya untuk menantang kesan “Islam agama keras,” yang demikian itu telah, sedang, dan akan terus menjadi motif utama Voice of Baceprot (VoB) dalam bermusik.
Di tengah kecemasan global yang, salah satunya, dipicu oleh Islamofobia, kehadiran VoB menjadi relevan untuk merepresentasikan khazanah Islam yang rileks, inklusif, dan kosmopolit.
Hal itu, setidaknya, tercermin dalam lirik-lirik lagunya yang progresif sekaligus kritis, menggugah kesadaran orang tentang isu-isu sosial dan menantang norma-norma diskriminatif.
Lewat suara keras dan melodi yang melenting, VoB menyuarakan aspirasi mereka tentang kebebasan berekspresi dan pemberdayaan perempuan. Salah satunya adalah lagu “God Allows Me to Play Music”.
“Why today many perceptions have become toxic? Why today many people wear religion to kill the music?”
Kabarnya, lagu itu akan menjadi salah satu yang dibawakan di atas panggung Glastonbury Festival 2024, Somerset, Inggris pada 28 Juni mendatang. Selain itu, VoB juga bakal membawakan lagu ‘Mighty Island’ dan satu lagi yang selalu menjadi pembuka yaitu ‘Not Public Property’.
Sepanggung dengan Musisi Kelas Dunia
Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, Desra, menjelaskan VoB merupakan band pertama asal Indonesia yang mendapat kesempatan untuk tampil pada festival musik bergengsi bersamaan dengan musisi internasional.
“Perlu dicatat Glastonbury 2024 bersama musisi ternama dunia antara lain seperti Coldplay dan Dua Lipa. Jadi Coldplay dan Dua Lipa akan manggung,” ucapnya melalui konferensi pers daring, Jumat (21/06/2024).
KBRI London, lanjut dia, akan memberi dukungan kegiatan selama Voice of Baceprot (VoB) berada di Inggris, baik berupa dukungan logistik, promosi, desiminasi, dan keperluan lainnya.
“VoB, mereka inilah yang betul-betul sebagai Duta Besar Indonesia dan ini tentu saja misi mereka akan mengharumkan nama Indonesia Inggris. Sekali lagi selamat kepada VoB, InsyaAllah lancar semuanya persiapan perjalanan dan turnya, kembali ke Indonesia,” tutur Desra, seperti dikutip Antara.
Pada kesempatan yang sama, vokalis VoB, Marsya, menyampaikan bahwa band yang sudah terbentuk sejak 2014 itu akan tampil di Woodsies Main Stage dengan durasi 30-45 menit.
Indonesia bukan Timur Tengah
Marsya dan rekan-rekannya, di banyak kesempatan yang berbeda, selalu menceritakan bagaimana kehidupan umat Islam di Indonesia, utamanya terkait perempuan muslim Indonesia. Katanya, perempuan di Indonesia memiliki ruang kebebasan untuk bermusik dan berkarya.
“Banyak yang menyangka Indonesia itu seperti negara di Timur Tengah. Ya kami jelaskan bahwa di Indonesia itu kami bisa bermain musik dengan merdeka, dan masih bisa membuat lagu dengan berbagai isu,” kata Marsya.
Terlepas dari itu, Marsya mengatakan bahwa VoB selalu mendapatkan sambutan yang hangat dari penikmat metal di Amerika maupun Eropa. Selama tur di Eropa dan Amerika, kata Marsya, mereka tidak pernah mendapatkan reaksi yang buruk dari penonton.
“Ternyata mereka antusias dengan kita. Setiap tur di luar negeri kami suka takut enggak ada yang nonton, tapi ternyata di sana banyak yang nonton, bahkan ada yang nungguin kita sebelum on stage,” pungkas Marsya.
Band yang Dibutuhkan Dunia
Di tengah dinamika diskursus keagamaan Islam di Indonesia dan dunia, VoB terus berkarya dan merilis lagu-lagu baru. Lewat musik, mereka mempertahankan semangat keragaman dan mendialogkan nilai-nilai keislaman yang mereka anut.
Dengan tekad yang tak pernah pudar dan mimpi yang terus membara, Voice of Baceprot telah mengukir namanya di kancah musik internasional. Mereka membuktikan bahwa dengan keberanian dan kesungguhan, seorang bisa mengubah persepsi dan mendobrak batasan.
Kini, Voice of Baceprot telah membuka lembaran baru dalam sejarah musik Indonesia, membawa kebisingan yang penuh arti hingga ke panggung dunia.
Terbukti sejak pembentukannya, VoB telah menjadi bahan diskusi sejumlah media global ternama, termasuk The New York Times, NPR, BBC, DW, Reuters dan The Guardian. Bahkan Voice of Baceprot baru-baru ini dinobatkan oleh majalah Heavy Metal dan Rock Metal Hammer sebagai “Band Metal yang Dibutuhkan Dunia Saat Ini”.