Musim haji sebentar lagi dimulai. Satu hal yang paling khas saat musim haji adalah memakai kain ihram. Kain ihram sangat penting karena berkaitan dengan keabsahan melaksanakan haji. Memang sepele, hanya sebatas memakai kain putih, namun jika tidak dilakukan dengan benar dan tepat, maka akan membuat ibadah kurang nyaman, bahkan bisa jadi tidak sah.
Berikut tata cara memakai kain ihram
Dikutip dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan Kementrian Agama RI, kain ihram bagi laki-laki berbeda dengan ihram perempuan.
- Bagi jemaah pria, kain ihram yang digunakan sebanyak dua helai. Satu kain disarungkan dan satu kain lainnya diselendangkan di kedua bahu dengan menutup aurat.
- Saat ia tawaf, disunahkan memakai kain ihram dengan cara idhtiba’, yaitu meletakkan bagian tengah selendang di bawah bahu kanan, sedangkan kedua ujungnya di atas bahu kiri.
- Selain waktu thawaf, kain yang diselendangkan bisa digunakan untuk menutupi seluruh badan bagian atas.
- Jemaah perempuan memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan tangan sampai ujung jari (kaffain), baik telapak tangan maupun punggung tangan.
Runtutan cara menyiapkan dan menggunakan kain ihram bagi laki-laki
- Balutkan kain pertama untuk menutupi bagian bawah laki-laki. Bagian ujung disatukan lalu ditempatkan di bagian kanan.
- Setelah lurus dan rapi, tekan bagian kain yang menempel di perut bagian kanan, setelah itu lipat ujung kain ke depan perut.
- Jika masih ada sisa lipatan, lipat kembali hingga rapi.
- Gulung bagian depan atas, yang menempel di perut sebagaimana menggunakan sarung.
- Jika langkah ini dilakukan dengan benar, kamu akan lebih mudah dan nyaman bergerak.
- Selendangkan kain yang kedua, letakkan bagian tengah selendang di bawah bahu kanan, sedangkan kedua ujungnya di atas bahu kiri. Posisi ini khusus saat thawaf.
Selengkapnya tonton video berikut.
How to wear the Ihram and learn more about other basic instructions for Hujjaj #Hajj #Hajj2022 pic.twitter.com/sKMf385saM
— The Holy Mosque (@theholymosques) July 2, 2022
Cara ihram isytirath (ihram dengan syarat) bagi jamaah yang sakit
Ihram isytirath adalah ihram yang disertai dengan persyaratan. Hal ini dilakukan bila seseorang khawatir dia bakal terhalang oleh suatu masyaqqah (kesulitan) seperti sakit atau halangan lain saat melaksanakan ibadah haji atau umrah. Karena itu, seyogyanya seorang jemaah haji risti, lansia dan sakit melakukan ihram isytirat. Terlebih bagi jamaah sakit yang akan dievakuasi masuk ke Mekkah dan jemaah haji peserta safari wukuf saat ia berniat ihram sebelum menuju Arafah. Niat isytirat dilakukan dengan menambah kalimat isytirath setelah ia melafalkan niat ihram, sebagai berikut:
فَإِنْ حَبَسَنِي حَابِسٌ فَمَحِّلِي حَيْثٌ حَبَسَنِي
Fa in habasani habisun fa mahhili haitsu habatsani
Artinya:
Jika aku terhalang oleh sesuatu, ya Allah, maka akuakanbertah}allulditempat aku terhalangitu.
(AN)