Apakah kamu sedang patah hati? Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan, bahwa dulu Rasulullah saw pernah mengajarkan sebuah doa patah hati kepada seorang sahabat dari kalangan wanita, yaitu Ummu Salamah. Ketika itu Ummu Salamah curhat kepada Rasulullah Saw tentang perasaan hatinya yang sedih karena ditinggal wafat dalam peperangan oleh suaminya tercinta bernama Abu Salamah, lalu rasulullah Saw menyuruhnya untuk berdoa. berikut doa tersebut.
…اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
“Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
ketika itu Ummu Salamah berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh rasulullah di atas, ternyata benar saja, akhirnya Allah Swt mengabulkan doanya dengan menghadirkan seorang pendamping hidup yang lebih baik daripada suami sebelumnya yaitu seorang manusia paripurna, junjungan alam semesta, pembawa risalah ilahiyah; Nabi Muhammad Rasulullah Saw.
Oleh karena itu, dalam hidup ini tetaplah berbaik sangka kepada Allah Swt atas segala ketetapan-Nya karena belum tentu yang kita aggap baik itu baik bagi Allah ataupun sebaliknya, sebagaiman firmannya:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216).