Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, Saudari Hasan dan Husein

Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, Saudari Hasan dan Husein

Hasan dan Husein ternyata memiliki saudara perempuan bernama Ummu Kultsum

Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, Saudari Hasan dan Husein
Ilustrasi perempuan berdzikir (Freepik)

Nama Hasan dan Husein mungkin sudah cukup masyhur di kalangan umat Islam. Namun sesungguhnya keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah bukan hanya mereka saja. Ali dan putri Rasulullah SAW ini juga memiliki dua anak perempuan, yakni Zainab al-Kubra dan Ummu Kultsum.

Ummu Kultsum merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Nama lengkapnya ialah Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib bin Abdil Muthalib bin Hasyim al-Hasyimiyyah. Ia lahir pada tahun ke-6 H dan sempat berjumpa dengan kakeknya, Nabi Muhammad SAW.

Meskipun pernah bertemu Nabi, Ummu Kultsum tidak pernah meriwayatkan hadis langsung dari kakeknya, sebab Rasulullah SAW wafat saat Ummu Kultsum masih amat belia.

Cucu Rasulullah SAW ini dikenal sebagai perempuan mulia. Bagaimana tidak, ayahnya adalah Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah SAW yang telah masuk Islam saat remaja, dan ibunya adalah Fatimah binti Rasulullah SAW, putri yang paling dicintai dan amat mirip dengan Nabi.

Karena kemuliaan sifat dan nasabnya, Umar bin Khattab kemudian menikahi Ummu Kultsum pada bulan Dzul Qa’dah 17 Hijriyah, saat menjabat sebagai Amiirul Mukminin, menggantikan Khalifah Abu Bakr Ash-Shiddiq.

Dalam Siyar A’lam an-Nubala disebutkan, saat Umar mengkhitbah Ummu Kultsum, Ali bertanya “Mengapa Engkau menginginkan dia, padahal ia masih kecil?”

Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Semua sebab dan nasab akan terputus pada hari kiamat, kecuali sebabku dan nasabku,” ucap lelaki berjulukan Al-Faruq ini.

Dalam riwayat lainnya, disebutkan Umar bin Khattab berkata, “Aku melihat kemuliaan pada dirinya yang tak dimiliki oleh perempuan selainnya.”

Mendengar alasan itu, Ali bin Abi Thalib akhirnya merestui pinangan putra Khattab tersebut.

Menurut riwayat Abdullah bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari kakeknya, Umar bin Khattab RA menikahi Ummu Kultsum dengan mahar sebesar 40 ribu dirham (kira-kira senilai 64 milyar untuk ukuran saat ini), sebagai bentuk penghormatan padanya.

Dari pernikahan dengan khalifah kedua ini, Ummi Kultsum dikarunia dua orang anak, yakni Zaid bin Umar dan Ruqayyah binti Umar. Namun kedua anaknya wafat dan garis keturunanya tidak bertahan hingga saat ini.

Pada tahun 23 H, Ummu Kultsum harus menelan kenyataan pahit. Suami tercintanya, Umar bin Khattab wafat setelah ditikam oleh Abu Lu’lu saat ia sedang mengimami shalat shubuh. Akhirnya cucu Rasulullah SAW ini pun menjanda di usianya yang bahkan belum menginjak 20 tahun.

Ummu Kultsum kemudian dinikahkan dengan sepupunya, Aun bin Ja’far bin Abi Thalib. Namun putra Ja’far ath-Thayyar ini wafat dan Ummu Kultsum kembali menjanda.

Putri Fatimah Az-Zahra ini akhirnya menikah lagi dengan sepupunya yang lain, Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib. Namun suami yang ketiga ini juga menutup usia dan meninggalkan Ummi Kultsum.

Akhirnya Ummu Kultsum dinikahkan lagi dengan sepupunya yang lain, Muhammad bin Ja’far bin Abi Thalib.

Ummu Kultsum pernah berkata “Aku malu dengan Asma binti Umais (istri Ja’far bin Abi Thalib), kedua anaknya meninggal saat menjadi suamiku. Aku khawatir pada anaknya yang ketiga, (Muhammad bin Ja’far).”

Ternyata adik Hasan dan Husein ini wafat sebelum suaminya yang keempat, Muhammad bin Ja’far. Dari ketiga putra pamannya ini, Ummu Kultsum tidak dikarunia anak.

Dalam al-Ishabah fii Tamyiz ash-Shahabah dituliskan bahwa Ummu Kultsum binti Ali dan putranya, Zaid bin Umar wafat di hari yang sama.

Ketika itu Zaid sedang melakukan misi perdamaian saat terjadi perang saudara yang melibatkan kabilah Bani Adi. Namun seseorang tiba-tiba menikam cicit Rasulullah SAW tersebut.

Zaid tak sempat melakukan perlawanan lantaran serangan itu dilakukan di kegelapan malam. Ia sempat bertahan beberapa hari hingga kemudian wafat. Adapun Ummu Kultsum menutup usia karena sakit.

Said bin Ash yang saat itu menjabat sebagai gubernur Madinah memimpin shalat jenazah keduanya.