Lima Butir Seruan Tokoh Lintas Agama Untuk Pilkada Jakarta

Lima Butir Seruan Tokoh Lintas Agama Untuk Pilkada Jakarta

Lima Butir Seruan Tokoh Lintas Agama Untuk Pilkada Jakarta
foto: kompas.com

Tokoh-tokoh lintas agama bertemu di PBNU. Dari silaturahmi ini menghasilkan 5 butir kesepakatan dalam menyikapi Pilkada DKI putaran kedua besok.

“ Di sini kami berkumpul tidak mempunyai kepentingan politik apapun. Kami berharap agar Pilkada DKI bisa berlangsung aman dan damai,” ungkap Ketua PBNU, KH Said Aqiel Siraj. Ia memambahkan bahwa kepentingan sesaat harus dipinggirkan.”Sebagai ormas non politik, ormas bukan partai politik, tapi memberi tanggung jawab besar. Menjaga keutuhan, kekuatan, persatuan, dan kesatuan republik Indonesia yang kita cintai ini,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut hadir perwakilan dari beberapa organisasi keagamaan seperti Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Nichiren Syosyu Indonesia (NSI), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wisnu Bawa Teana, Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), dan Konferensi WaliGereja Indonesia (KWI).

Hal senanda diungkapkan oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia ( KWI) Mgr Ignatius Suharyo. “ Saya meminta masyarakat bersikap tenang, tidak takut dan berpikir jernih dalam menyikapi kondisi. Dan kita harus mendukung segala upaya pemerintah untuk menyukseskan Pilkada DKI dengan aman dan damai,”ujarnya.

Sementara Ketua Umum Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Maha Pandita Utama Suhadi Sendjaja berharap umat beragama mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinnekaan. Apapun hasil Pilkada yang muncul bisa memberi makna positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sedangkan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana menghimbau agar seluruh elemen masyarakat menghindari bentuk intimidasi dan politisasi agama. “Mari kita semua ketenangan seraya menghindari intimidasi serta politisasi agama,”tegasnya.

Adapun ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia ( PGI) Pendeta Henriette T. Hutabarat-Lebang mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Hal itu sebagai wujud pengorbanan bagi bangsa.

Adapun 5 butir seruan tersebut sebagai berikut :

1. Tetap bersikap tenang, tidak takut, dan berpikir jernih dalam menyikapi keadaan. Kita wajib mendukung segala upaya pemerintah untuk mensukseskan Pilkada DKI Jakarta putaran ke-2 serta menjaga keamanan dan kedamaian demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Mengingat pentingnya Pilkada DKI Jakarta putaran ke-2 untuk masa depan bangsa, maka kami mengajak kepada seluruh umat beragama yang mempunyai hak pilih, memberikan prioritas waktu untuk datang ke TPS-TPS dan menggunakan hak pilihnya. Setiap warga negara yang baik, wajib berpartisipasi dalam Pilkada ini sebagai suatu wujud pengorbanan yang nyata bagi masa depan bangsa.

3. Dalam menentukan pilihan sesuai dengan suara hati setiap umat beragama harus mengedepankan nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinekaan yang diharapkan memberi makna positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

4. Mari kita terus berdoa agar Tuhan selalu menjaga bangsa dan negara kita agar para pemimpinnya senantiasa diberi hidayah dan terang kebijaksanaan sehingga melalui proses ini kita bersama-sama dapat menuju Indonesia yang semakin adil, makmur dan beradab.

5. Mari kita semua menjaga dan menjamin masa tenang yang sedang berlangsung seraya menghindari berbagai bentuk intimidasi serta politisasi agama.

(Dari berbagai sumber)