Salah satu makhluk Allah yang wajib diimani keberadaannya adalah malaikat. Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak dapat dilihat dengan mata kepala, tidak seperti nabi dan rasul. Malaikat adalah makhluk yang berbeda dengan manusia. Malaikat diciptakan tidak melalui perantara ayah dan ibu. Malaikat juga tidak makan, minum dan tidak tidur.
Kewajiban meyakini keberadaan malaikat disebutkan dalam surah al-Baqarah ayat 285:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
Berikut ini hal-hal penting yang perlu diketahui tentang malaikat:
Pertama, malaikat tidak memiliki sifat seperti layaknya manusia. Mereka tidak lahir dari ayah dan ibu, tidak makan dan minum, tidak tidur dan tidak berjenis kelamin. Bahkan bila ada yang meyakini bahwa malaikat berjenis kelamin perempuan, maka ia bisa dihukumi murtad. Hal ini berdasar surah az-Zukhruf ayat 19:
وَجَعَلُوا الْمَلائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْأَلُونَ
Dan mereka (kafir Makkah) menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.
Kedua, malaikat memiliki bentuk tubuh dari cahaya. Mereka bisa menjelma menjadi bermacam-macam bentuk. Hal ini seperti yang diterangkan dalam hadis riwayat Imam Muslim:
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
Malaikat diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari nyala api neraka. Dan Adam diciptakan dari sifat yang disematkan pada kalian
Ketiga, mereka adalah makhluk yang memiliki sayap. Hal ini seperti yang disinggung dalam surah al-Fathir ayat 1:
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ جَاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Keempat, para malaikat adalah makhluk yang diciptakan dengan watak taat kepada Allah, melaksanakan perintah-perintah-Nya, bebas dari syahwat serta kesalahan. Hal ini diungkapkan dalam surah an-Nahl ayat 50.
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).
Kelima, para malaikat memiliki posisi tugas yang bermacam-macam. Ada yang disebut “para pencatat amal”, “para malaikat yang bertasbih”, dan “para malaikat yang memintakan ampun kepada orang-orang mukmin.” Allah berfirman dalam surah as-Shaffat ayat 164:
وَمَا مِنَّا إِلا لَهُ مَقَامٌ مَعْلُومٌ
Tiada seorangpun di antara Kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu,