Tradisi Sufisme di Kanvas Koraichi

Tradisi Sufisme di Kanvas Koraichi

Tradisi Sufisme di Kanvas Koraichi

Seni instalasi berjajar di museum British Museum, medio 2006. Berbagai karya mulai dari keramik, bordir sutera, patung baja hingga tekstil dapat dijumpai. Konsepnya adalah perjalanan transendental penyair sufi Jalaluddin Ar Rumi dan Muhyiddin Ibnu Arabi. Dengan berlatar estetik multikultural Aljazair, pameran ini menjadi sebuah karya seni yang menakjubkan.

Adalah Rachid Koraichi sang kreator. Karyanya dipengaruhi oleh daya tarik terhadap simbol-simbol huruf yang berbagi dari berbagai budaya dan bahasa, khususnya budaya Arab. Diantara yang paling lekat dengan karyanya adalah unsur kaligrafi Arab. Numerologi juga menjadi bagian penting dalam memahami karya-karya Rachid Koraichi.

Karyanya dikenal luas di seluruh dunia. Koraichi sudah berpameran di berbagai galery bergengsi dan festival seni rupa kelas dunia seperti Venice Biennale tahun 1997 dan 2001, Museum of Modern Art di New York pada tahun 2006, British Museum di London pada tahun 2006, Museum Hermitage di St-Petersburg, Museum Metropolitan Gallery di New York pada tahun 2008.

Proyek pamerannya Les Maitres Invisibles pada tahun 2009 di La Chapelle Saint-Louis de la Pitié -Salpêtrière, Prancis, merupakan penghargaan untuk empat belas mistikus besar Islam diantaranya antara Ibn Arabi, Rumi, Attar, Rabia Al Adawiah. Dia mengambil bagian dalam pameran kaligrafi di Sudaram Tagore Gallery, New York (2011) dan Hong Kong (2012). Karyanya juga dipamerkan di Marrakech Biennale 2016. Selain itu, ia secara teratur berpameran di Dubai, Abu Dhabi, Marrakech dan Elmarsa Galery Paris.

Rachid Koraichi lahir di Ain Beida, Aljazair tahun 1947. Ia berasal dari keluarga sufi di Aljazair. Hal ini yang kemudian mempengaruhi karya-karyanya. Tradisi sufisme yang dipadu dengan modernitas dan universalitas bertemu dengan media dan bahan seni dari kertas , keramik, kanvas dan lain sebagainya. Ia menempuh pendidikan pada sekolah seni di Aljazair. Kemudian pergi ke Perancis dan menuntut ilmu di L’Ecole Nationale Superieure des Beaux-Arts d’Alger, L’Ecole Nationale Superieure des Arts Décoratifs de Paris, L’Ecole Nationale Superieure des Beaux-Arts de Paris dan L’Institut d’Urbanisme de l’Académie de Paris. Sekarang tinggal dan bekerja di Tunisia dan Perancis.

Rachid Koraïchi adalah seniman yang benar-benar kosmopolitan. Dia telah berpartisipasi dalam pameran internasional, dan karyanya termasuk dalam koleksi pribadi dan kolektor seni di seluruh Diantaranya berpameran di British Museum, London, Museum Nasional Seni Afrika, Washington dan Museum Seni Islam, Doha. Pada tahun 2010, ia memberikan kontribusi karya ke Centro Cultural Banco do pameran dan di Haus de Kunst, Jerman. Ia juga berpameran besar yang The Path of Roses, yang diadakan di Istana Emirates, Abu Dhabi pada bulan Maret 2011.

Pada tahun 1995 dia adalah salah satu dari enam seniman internasional, bersama dengan Friedensreich Hunderwasser (Austria), Souleymane Keita (Senegal), Roberto Matta (Chile), Robert Rauschenberg (USA) dan Dan Anda (Vietnam), yang terpilih untuk ambil bagian dalam proyek seni UNESCO Six Flags untuk toleransi.

Koleksinya sekarang tersimpan di berbagai museum seperti Museum of Modern Art Paris, Prancis, Musée nationaldes Arts d’Afriqueet d’Oceanie, Paris, Prancis, Museum of Modern Art Kairo, Mesir, British Museum, London, UK, Vesti Corporation, Boston, USA, Cheminal Bank, New York, USA, Museum Voor Volkenkunde, Rotterdam, Belanda, Galeri Nasional, Amman, Yordania, Galeri Nasional, Kuwait, Museum of Modern Art of Tunis, Tunisia, Museum of Contemporary Art, Baghdad, Irak. Koraichi juga mendapatkan beberapa pengahrgaan diantaranyaPrix Institut de France, Fondation Pangeran Louis de Polignac, Paris, Prancis tahun 2013 dan Jameel Prize tahun 2011.