Toleransi Indah dari Nabi yang Sering Dilupakan

Toleransi Indah dari Nabi yang Sering Dilupakan

Toleransi Indah dari Nabi yang Sering Dilupakan

Di tahun 9 H,, di suatu hari Minggu, Rombongan Kristen Najran berkunjung ke Madinah. Berjumlah total 60 orang, termasuk 24 bangsawan.

Dipimpin langsung oleh Abdul Masih al-Aqib sebagai kepala pemerintahan. Turut serta juga Uskup Agung Najran, Abu Haritsah Al Qomah.

Ini adalah kunjungan diplomatik Najran ke Madinah, sebuah komunitas Kristen ke komunitas muslim.

Menariknya, karena sudah waktu beribadah, rombongan ini mohon ijin untuk melakukan ibadah. Dan, Nabi Muhammad mempersilakan mereka beribadah di masjid Nabawi.

Para sahabat , tentu saja protes, nabi bersabda :”biarkan saja”.

Sebuah parade toleransi yang indah dari Nabi. Beliau memudahkan umat Kristen dalam beribadah.

Setelah beribadah rombongan dari Najran melakukan dialog Kristen-Islam dengan Nabi selama beberapa hari. Dari dialog itu kemudian tertuanglah Perjanjian Najran, isi perjanjian itu sebagai berikut :

1. Bagi Penganut agama Nasrani, bila mereka memerlukan sesuatu untuk perbaikan tempat ibadah mereka atau suatu kepentingan mereka maka hendaklah mereka dibantu dan bantuan itu bukan merupakan utang yang dibebankan kepada mereka, tetapi dukungan kepada mereka demi kemaslahatan agama mereka serta pemenuhan janji Rasulullah kepada mereka dan anugerah dari Allah dan RasulNya untuk mereka.

 

2. Tidak boleh seorang Nasrani dipaksa untuk memeluk agama Islam. Janganlah mendebat orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berselisih pendapat denganmu kecuali dengan cara yang paling baik. Kecuali dengan orang-orang yang melampaui batang dan katakan :”kami percaya dengan apa yang diturunkan Taurat dan Injil. Tuhan kami dan Tuhan kamu adalah satu. Dan, kami hanya tunduk pada-NYA semata. Kaum Kristen Najran hendaknya diberi perlindungan berdasar kasih sayang dan dicegah segala yang buruk yang dapat menimpa mereka kapan dan dimana pun.

Narasi di atas menggambarkan bahwa Nabi Muhammad sangat toleran dalam memperlakukan umat Kristen dari Najran dan membuka ruang dialog antara Kristen dan Islam.

Perjanjian Najran merupakan sebuah monumen sejarah bahwa antara Islam dan Kristen terjalin persaudaraan sejati.

Muhammad adalah guru toleransi sejati.