Kebahagiaan dalam kehidupan tentunya menjadi idaman semua orang termasuk umat Islam. Hidup yang bahagia pun menjadi salah satu tujuan hidup terbesar setiap manusia. Mereka berlomba-lomba mencapai kebahagiaan melalui harta kekayaan, pencapaian karir, ataupun melalui keluarga.
Namun sayangnya, tak banyak orang yang menyadari bahwa kebahagiaan sebenarnya berasal dari hati. Hatilah yang dapat menentukan bahagia atau tidaknya seseorang. Namun hati seperti apakah yang dapat membuat pemiliknya bahagia?
Rupanya, hati yang dapat membuat hidup lebih bahagia adalah hati yang bersih. Contohnya saja, saat musibah menimpa dan dihadapi dengan lapang dada maka hidup pun akan terasa tenang dan damai.
Apabila hati manusia bersih dan terhindar dari penyakit hati, maka hidupnya pun dapat dijalani dengan baik dan tenang. Oleh karena itu, hati menjadi potensi terbesar dalam diri manusia.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam buku Me+God= Enough karya Ahmad Rifa’I Rif’an, disebutkan bahwa ada tiga macam kondisi hati manusia. Ketiga macam kondisi tersebut yaitu hati yang sehat (qalbun saliim), hati yang mati, dan hati yang sakit.
Pertama, hati dapat dikategorikan sebagai hati yang sehat jika hati tersebut terbebas dari berbagai penyakit hati seperti rasa dendam, iri dengki, dan lainnya. Hati yang sehat tersebut pun akan menyelamatkan di akhirat kelak. Allah berfirman, “Pada hari dimana harta dan anak-anak tidak bermanfaat. Kecuali manusia yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat (sehat).” (QS. Asy-Syu’ara’: 88-89)
Kedua, hati yang mati adalah kondisi dimana hati tidak mengenal Rabb-nya. Hal tersebut terjadi ketika hati hanya menuruti nafsu syahwat dan kenikmatan duniawi dengan melanggar semua perintah dan larangan Allah.
Sedangkan hati yang sakit yaitu ketika hati tersebut taat kepada perintah-perintah Allah, namun terkadang juga berbuat maksiat kepada Allah.
Menurut survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group pada tahun 2007, sebagian besar orang Indonesia tidak merasa bahagia atas hidup yang mereka jalani. Dalam survei yang dinamai dengan Indonesian Happiness Index, indeks kebahagiaan penghuni kota besar tak ada yang lebih dari 50 (dengan skala 1-100). Sangat mengejutkan bukan?
Lalu Bagaimana Agar Hati Dapat Merasa Bahagia?
Menurut buku Me+God=Enough, bahagia tidak berasal dari harta, pangkat, jabatan ataupun popularitas. Bahagia ternyata berasal dari kedamaian hati yang salah satunya dapat diperoleh dengan membaca Al-Quran. Sebab Al-Quran adalah penenang jiwa orang yang beriman sehingga jiwa tak lagi gersang.
Sebagaimana Allah berfirman, “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah…” (QS. Az-Zumar: 23)
Kedua, kedamaian hati juga dapat diperoleh melalui shalat malam. Tak hanya mendamaikan hati, Allah juga akan mengangkat derajat orang yang gemar melaksanakan salat malam. Allah berfirman, “Dan pada sebagian malam, dirikanlah salat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
Kemudian langkah yang ketiga untuk mendapatkan hati yang bersih yaitu dengan memperhatikan pergaulan. Yaitu dengan bergaul bersama orang-orang yang saleh. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.” (HR. Tirmidzi)
Demikianlah tiga langkah yang hendaknya dilakukan oleh umat Islam untuk mendapatkan hati yang bersih agar kebahagiaan senantiasa mengiringi kehidupan. Ketiga cara tersebut yaitu dengan memperbanyak membaca Alquran, melaksanakan salat malam, dan bergaul dengan orang-orang yang saleh. Dengan begitu, niscaya hati pun akan menjadi bersih dan mudah merasa bahagia.
Wallahu a’lam.