Tiga Bukti Keistimewaan Nabi Muhammad di Sisi Allah

Tiga Bukti Keistimewaan Nabi Muhammad di Sisi Allah

Tiga Bukti Keistimewaan Nabi Muhammad di Sisi Allah
Gambar: Alvin/Islamidotco

Rasulullah SAW merupakan nabi dan rasul terakhir. Beliau memiliki berbagai keistimewaan dari Allah SWT. Berikut ini tiga keistimewaan Rasulullah SAW yang merupakan pemberian langsung dari Allah SWT.

Allah bershalawat kepada Nabi Muhammad

Salah satu keistimewaan Nabi Muhammad adalah anjuran bershalawat untuk beliau SAW. Bahkan Allah SWT juga bershalawat kepada Nabi Muhammad, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi (QS al-Ahzab: 56)

Ketika Allah memerintahkan hambanya untuk melaksanakan shalat, puasa, zakat dan haji, Allah tidak melaksanakan ibadah tersebut. Namun ketika Allah melaksanakan hambanya untuk bershalawat, sesungguhnya Allah juga bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. (Husein Ja’far al-Hadar, Apalagi Islam Kalau Bukan Cinta?, (Jakarta: Yayasan Islam Cinta Indonesia, 2018), h. 111)

Maka, betapa besarnya keutamaan shalawat. Sebelum memerintahkan hambanya untuk bershalawat, Allah dan para malaikat sudah terlebih dahulu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Ini menunjukkan kedudukan Nabi Muhammad SAW begitu istimewa di sisi Allah.

Lalu apa yang membuat shalawat begitu istimewa?

Shalawat adalah puncak ekspresi cinta kepada Allah melalui perantara Nabi Muhammad SAW. Karena beliau adalah makhluk yang paling dicintai Allah. Cinta Nabi adalah medium menuju cinta kepada Allah SWT dan shalawat adalah ekspresi cinta itu. (Husein Ja’far al-Hadar, Apalagi Islam Kalau Bukan Cinta?)

Para ulama telah bersepakat bahwa shalawat pasti diterima. Setiap amal ibadah bisa ditolak atau diterima oleh Allah SWT, kecuali shalawat, shalawat pasti diterima oleh Allah SWT, siapapun yang mengucapkannya.

Allah selalu memanggil Nabi Muhammad dengan gelar kehormatan (Rasulullah)

Dalam al-Qur’an, Allah SWT menyapa para Nabi dengan memanggil langsung nama-nama mereka. Tetapi tidak dengan Nabi Muhammad SAW, Allah selalu memanggilnya dengan gelar kehormatan.

Semua panggilan bagi Nabi Muhammad selalu menggunakan kata “Wahai Nabi” atau “Wahai Rasul”. Kecuali dalam surah Alu Imran : 144, itu pun disertakan dengan gelar kehormatan “Rasul” di belakangnya :

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ

Muhammad itu tidak lain adalah seorang Rasul (QS. Alu Imran : 144)

Gelar kehormatan ini menunjukkan keistimewaan Nabi Muhammad di sisi Allah. Jika Allah SWT saja senantiasa memanggil Nabi Muhammad dengan gelar rasulullah, lalu bagaimana dengan manusia?

Al-Qur’an, mukjizat yang abadi sepanjang zaman diturunkan kepada Nabi Muhammad

Setiap nabi diberikan mukjizat oleh Allah SWT, begitu pula Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan masa mukjizat para nabi yang habis setelah mereka wafat, mukjizat Nabi Muhammad SAW abadi sepanjang zaman, dapat kita rasakan hingga detik ini, mukjizat itu adalah al-Qur’an.

Al-Qur’an adalah penyempurna syariat-syariat nabi terdahulu. Kandungannya berkaitan memuat peristiwa yang nampak maupun ghaib, yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Bahasa dalam al-Qur’an juga begitu indah, tak ada manusia yang bisa menandinginya, bahkan membuat yang serupa sekalipun.

Walllahu a’lam bisshawab