Melaksanakan shalat Jumat secara berjemaah bagi seseorang yang sudah memenuhi syarat adalah fardu ain. Dia tidak boleh meninggalkan meski sekalipun tanpa ada uzur yang dibenarkan oleh syara’. Meninggalkan shalat Jumat dengan tanpa uzur akan menyebabkan pelakunya masuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi.
Sayidina Umar bin Khatthab berkata;
الجُمْعَةُ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ غيْرُ قَصْرٍ علَىَ لِسَانِ نَبِيِّكُمْ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى
“Shalat Jumat berjumlah dua rakaat secara sempurna, bukan qashar berdasarkan lisan (dawuh) Nabi kalian. Sungguh merugi orang yang melalaikannya.” (HR. Imam Ahmad).
Selain itu, terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan ancaman terhadap orang yang meninggalkan shalat Jumat tanpa uzur hingga tiga kali. Di antaranya;
Pertama, Allah akan mengunci mata hatinya untuk menerima hidayah sehingga menjadi orang yang selalu lalai untuk beribadah kepada Allah. Dari Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda;
لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ، أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ، ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ
“Hendaknya orang yang suka meninggalkan jumatan itu menghentikan kebiasaan buruknya, atau Allah akan mengunci mati hatinya, kemudian dia menjadi orang ghafilin (orang lalai).” (HR. Muslim).
Kedua, digolongkan ke dalam golongan orang-orang munafik. Dari Usamah, Nabi SAW bersabda;
مَنْ سَمِعَ الْأَذَانَ ثَلَاثَ جُمُعَاتٍ ثُمَّ لَمْ يَحْضُرْ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِينَ
“Siapa yang mendengar azan jumat tiga kali, kemudian dia tidak menghadirinya maka dia dicatat sebagai orang munafik.” (HR. Al-Thabrani).
Ketiga, termasuk orang yang menyepelekan syiar Islam. Shalat Jumat khusus diberikan oleh Allah kepada umat Muslim. Umat nabi-nabi terdahulu tidak pernah diberikan keistimewaan shalat Jumat. Sehingga jika ada sebagian umat Muslim meninggalkan shalat Jumat tanpa ada uzur, maka dia telah menyepelekan perkara istimewa dalam Islam. Terkait masalah ini, Ibnu Abbas pernah berkata;
مَنْ تَرَكَ اْلجُمْعَةَ ثَلَاثَ جُمَعٍ مُتَوَالِيَاتٍ، فَقَدْ نَبَذَ اْلإِسْلَامَ وَرَاءَ ظَهْرِهِ
“Siapa yang meninggalkan jumat tiga kali berturut-turut, berarti dia telah membuang Islam ke belakang punggungnya.” (HR. Abu Ya’la).