Tidak Hanya Ada di Indonesia, Tarekat-Tarekat ini Juga Ada di Negeri Sudan

Tidak Hanya Ada di Indonesia, Tarekat-Tarekat ini Juga Ada di Negeri Sudan

Tidak Hanya Ada di Indonesia, Tarekat-Tarekat ini Juga Ada di Negeri Sudan

Jika dalam sejarah tercatat bahwa Islam di Indonesia berkembang pesat melalui kegiatan adat setempat yang dikolaborasikan dengan nilai – nilai Islam. Lain lagi dalam sejarah Negri Sudan, tercatat bahwa Islam berkembang pesat di negri Sudan salah satunya adalah melalui kegiatan bertasawuf. Dakwah tentang tarekat pertama datang ke Sudan pada abad 16, dan mulai memperluas dan berakar dua abad kemudian.

Ada puluhan bahkan ratusan tarekat sufi di Sudan. Beberapa tarekat merupakan turunan dari tarekat yang lebih tua, dan didirikan oleh beliau-beliau yang telah mencapai derajat tertinggi dalam praktik bertasawuf.

Syech Abdul Qadir al-Jailani pernah mengatakan bahawasannya barangsiapa yang mengikuti jalan tarekatku dan sudah mencapai derajat tertinggi dalam praktik tasawufnya, maka dia sudah tidak lagi terikat denganku dalam artian bisa mendirikan praktik tarekat sendiri, maka tak heran jika di Sudan banyak sekali cabang-cabang dari tarekat Qadiriyah.

Menurut beberapa ahli, ada beberapa ajaran tarekat yang sudah tertanam di negri Sudan, sekitar lima tarekat utama dan yang sekunder beberapa. Yang paling umum adalah al-Qadiriyyah dengan beberapa cabang nya, al-Samaniyya, al-Shazaliyya, al-Tijaniyya, al-Mirghaniyya (al-Khatmiyya), al-Mikashfiyya, al-Majzoubiyya, al-Burhaniyya, al-Idrisiyya- Al-Ahmadiyah, al-Rashidiyya, al-Ismailiyya, al-Mahdiyya (al-Ansar) dan Naqshabandiyyah.

 

Tarekat sufi di Sudan

Pertama, al-Qadiriyah. Al-Qadiriyyah adalah urutan yang paling luas dan populer di Sudan. Tarekat ini didirikan oleh Abdul Qadir al-Jailani di Baghdad, pada abad 12 dan diperkenalkan ke Sudan oleh syekh Tajeldin al-Buhari.

Kedua, al-Samaniyah yang merupakan cabang dari urutan al-Qadiriyyah, al-Samaniyya didirikan oleh syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samani al-Hasani al-Madani (1718-1775 M) yang kini dimakamkan di Madinah. Kemunculan dakwah tarekat Samaniyah di Sudan adalah melalui al-Sayed Ahmad al-Tayeb Wad al-Bashir yang sebelumnya pernah mondok di Makkah.

Ketiga, al-Saziliyah yang didirikan oleh Imam Abu Hassan al-Sazili, ajaran al-Shazaliyya penyebaran ketertiban di Sudan melalui Sheikh Khojali Abdelrahman.

Keempat, al-Tijaniyah. Kelompok tarekat ini didirikan oleh Sheikh Ahmed al-Tijani di Maroko dan menembus Sudan Utara, daerah kota Berber, Kadabbas dan sekitar Atbarah melalui Sheikh Ahmed Mukhtar. Tarekat ini juga menyebar di Darfur, Sudan bagian barat.

Kelima, al-Mirghaniyah yang juga disebut sebagai al-Khatmiyah. Al-Mirghaniyah berasal dari gabungan tarekat Naqsybandiyah dan tarekat al-Saziliyah. Tarekat ini digagas oleh Muhammad utsman al-Mirghani.

Melalui al-Sayid Ali Mirghani, tareqat ini dibawa dari kota Makkah menuju Sudan atas mandat langsung dari guru spiritualnya yaitu Sheikh Ahmad bin Idris untuk menyebarkan ajaran Islam dengan jalan tasawuf.

Pusat pengembangan tarekat ini berada di daerah Sudan bagian selatan bernama Kassala di samping Jabal Tutil. Sampai saat ini banyak masyarakat asing yang berkunjung ke markas tarekat al-Mirghaniah untuk menelisik sejarah salah satu tarekat asli Sudan ini.

Wallahu A’lam.